Hukum Kamis, 26 Januari 2023 | 12:01

Richard Eliezer Mengaku Hidup dan Masa Depannya Dihancurkan Ferdy Sambo

Lihat Foto Richard Eliezer Mengaku Hidup dan Masa Depannya Dihancurkan Ferdy Sambo Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Editor: Rio Anthony

Jakarta - Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E mengungkap betapa hancurnya perasaannya diperalat mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, untuk menembak Brigadir N Yosua Hutabarat. Padahal sebelumnya, ia sangat percaya dan menghormati atasannya itu.

Hal ini ia sampaikan dalam sidang pembacaan pleidoi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu 25 Januari 2023. Awalnya, ia menceritakan perjalanannya menjadi anggota Polri.

"Menjadi anggota Polri, khususnya bagian dari keluarga Korps Brimob, adalah suatu mimpi dan kebanggaan bagi saya dan keluarga. Setelah menjalani empat kali tes Bintara dan terakhir Tamtama, yang di mana sepanjang perjalanan tes yang berkali-kali," kata Eliezer mengawali pembelaannya.

"Dari tahun 2016 hingga 2019, selama empat tahun saya pun juga tetap bekerja sebagai sopir di sebuah hotel di Manado untuk membantu orang tua saya. Karena saya tahu, menjadi anggota Polri tidaklah mudah bagi saya. Tetapi saya terus berusaha," sambung Eliezer.

Eliezer menceritakan perjuangannya saat beberapa kali mengikuti tes sebelum dinyatakan lulus dengan predikat peringkat satu di Polda Sulut.

"Setelah keempat kali mengikuti tes, akhirnya saya dinyatakan lulus dengan peringkat satu di Polda Sulut. Hal yang sangat membahagiakan dan membanggakan bagi saya dan keluarga, di mana cita-cita saya hampir tercapai menjadi seorang prajurit Brimob untuk mengabdi kepada negara dapat saya wujudkan," cerita Eliezer.

Eliezer menyebut beberapa tugasnya setelah lulus dari pendidikan Tamtama Polri. Ia pernah masuk dalam Satgas Operasi Tinombala untuk memberantas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Kemudian terlibat operasi search and rescue Sriwijaya Air SJ182, dan bergabung dengan Resimen 1 Pelopor di Cikeas sebelum menjadi sopir pribadi Ferdy Sambo.

"Pada 30 November 2021, saya di panggil ke Mako Brimob, terpilih menjadi driver Pak Ferdy Sambo, yang saat itu menjabat menjadi Kadiv Propam. Di usia saya ini, tidak pernah terpikirkan ternyata oleh atasan, di mana saya bekerja memberikan pengabdian, kepada seorang jenderal berpangkat bintang dua yang sangat saya percaya dan hormati," ucap Eliezer.

Eliezer mengatakan dirinya hanya seorang prajurit berpangkat rendah yang wajib mematuhi atasannya. Ia mengaku kesal telah diperalat dan dibohongi oleh atasannya yang ia sempat sangat hormati.

"Di mana saya yang hanya seorang prajurit rendah berpangkat Bharada, yang harus mematuhi perkataan dan perintahnya, ternyata saya diperalat, saya dibohongi dan disia-siakan. Bahkan kejujuran yang saya sampaikan tidak dihargai, malah saya dimusuhi," sambung Eliezer.

"Begitu hancurnya perasaan saya dan goyahnya mental saya, sangat tidak menyangka akan mengalami peristiwa menyakitkan seperti ini dalam hidup saya, namun saya berusaha tegar," tuturnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya