Jakarta - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mempertanyakan belum adanya dokumentasi upacara doa bersama dari enam agama resmi di Indonesia di lokasi pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Melalui cuitan di media sosial Twitter, Roy Suryo semula tidak mempermasalahkan ritual penyatuan tanah yang diperintahkan Presiden Jokowi kepada seluruh kepala daerah dari 34 provinsi di Indonesia.

Tanah-tanah itu, dibawa para Gubernur dari 34 provinsi dan disatukan di lokasi pembangunan IKN Nusantara, dalam sebuah ritual yang dipimpin langsung oleh Jokowi.

"Melakukan tradisi "ritual" di era society 5.0 / Metaverse sebagai penghormatan akar budaya adiluhung Nusantara sih boleh-boleh saja," kata Roy Suryo, dikutip Opsi pada Selasa, 15 Maret 2022.

"Namun harus dilandasi dengan niat tulus, kejujuran, usaha keras & jangan lupa untuk tetap berdoa kepada Tuhan YME, Allah SWT, agar tidak berujung seperti ESEMKA... AMBYAR," tuturnya.

Belakangan, Roy Suryo justu mempertanyakan langkah Presiden Jokowi dan para Kepala Daerah yang melakukan ritual penyatuan tanah, namun tidak terlihat menggelar doa bersama dengan perwakilan enam agama resmi di Indonesia.

Roy Suryo mempertanyakan hal itu lantaran belum melihat sama sekali dokumentasi doa bersama dengan perwakilan enam agama resmi yang dibagikan ke publik.

Baca juga: Presiden Jokowi: Pemindahan IKN Dua Kali Kandas karena Pergolakan

Baca juga: Ganjar Bawa Tanah Gunung Tidar dan Air Gunung Lawu ke IKN Nusantara

"Kemarin saya mentwit soal "tradisi ritual", bukan berarti kita mengesampingkan memohon kepada Tuhan YME, Allah SWT, lho. Saya kok belum (= tidak?) melihat foto-foto dokumentasi "Doa Bersama" dari 6 agama resmi di Indonesia kemarin di IKN, ya? Ada?" tutur Roy Suryo. []