Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menengarai ada upaya licik dari pihak tertentu, ngotot meloloskan wacana penundaan Pemilu 2024 melalui berbagai cara, salah satunya amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 di parlemen.
Menurut Rocky, seharusnya wacana penundaan Pemilu 2024 yang mencuat seiring dengan adanya pernyataan dari elite politik dan juga pembantu Jokowi di kabinet Indonesia Maju, seakan layu sebelum berkembang.
Sebab, ujar Rocky, sejumlah partai besar seperti PDI Perjuangan (PDIP), Gerindra, dan NasDem telah tegas menolak wacana tersebut. Dengan demikian, seharusnya pemerintah tidak meneruskan lagi wacana itu.
Baca juga: F-PKS: Penundaan Pemilu 2024 Khianati Konstitusi dan Rampas Hak Rakyat
“Kan sudah difinalkan oleh PDIP, Gerindra dan NasDem. Artinya jangan lagi bermimpi ada penundaan pemilu, dan mimpi itu yang membuat Presiden Jokowi wajahnya mengkerut, karena dia enggak punya harapan lagi untuk memperpanjang kekuasaan dan masyarakat sipil akan terus mengawal isu ini,” ucapnya, dikutip Opsi, Selasa, 28 Maret 2022.
Presiden Jokowi saat berpidato di acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jumat, 25 Maret 2022. (foto: YouTube/Sekretariat Presiden).
Mantan akademisi Universitas Indonesia (UI) ini menambahkan, meski sudah ditentang oleh sejumlah partai politik kelas kakap. Namun, dia mengendus adanya upaya licik dari pihak-pihak tertentu yang berusaha untuk meloloskan wacana penundaan pemilu.
“Tapi, tetap saja ada cara-cara licik untuk memuluskan rencana buruk atau rencana jahat perpanjangan itu,” ucapnya.
Baca juga: Cak Imin Bantah Usul Penundaan Pemilu 2024 dari Luhut
Rocky mengatakan, rakyat Indonesia saat ini sudah pintar politik, sehingga upaya untuk menunda pemilu tidak akan pernah terjadi.
“Tapi kita tahu bahwa seluruh publik mengerti bahwa ini adalah akal-akalan untuk menghindari semacam pengadilan rakyat terhadap kejahatan-kejahatan dari rezim sekarang,” ujar Rocky Gerung. []