Jakarta - Isu kesehatan mental kini menjadi perhatian mendesak di tengah tekanan hidup yang meningkat dan kompleksitas lingkungan kerja yang menuntut. Menurut data World Health Organization (WHO), satu kasus bunuh diri terjadi setiap 40 detik secara global, dan Indonesia tidak luput dari dampak tersebut, terutama di kalangan remaja dan usia produktif.
Minimnya kesadaran serta kuatnya stigma membuat banyak kasus tidak tercatat dan tidak mendapat penanganan yang memadai. Survei dari Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa sekitar enam persen karyawan di Indonesia mengalami gejala depresi akibat tekanan kerja.
Padahal, kondisi mental yang sehat sangat berpengaruh terhadap produktivitas, kreativitas, dan kepuasan kerja. Menghadapi kenyataan ini, RS Metropolitan Medical Centre (RS MMC) resmi meluncurkan Poli deCent (Depression Prevention Center), sebuah poliklinik yang dirancang untuk memperluas akses layanan kesehatan mental yang inklusif dan bebas stigma.
Poli deCent hadir bukan hanya untuk menangani depresi dan mencegah bunuh diri, melainkan juga berperan dalam edukasi dan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa, khususnya bagi kelompok usia remaja dan produktif. Layanan ini didukung oleh tenaga ahli, termasuk dokter spesialis kedokteran jiwa dan perawat terlatih, guna memastikan penanganan yang profesional dan empatik.
Dalam rangka peluncuran tersebut, RS MMC juga menyelenggarakan diskusi bertajuk "Mental Health at Work: Innovative Approaches in Treating Depression and Suicide Ideas" pada Kamis, 10 Juli.
Narasumber pertama, dr. Adhi Nurhidayat, SpKJ, Subsp.Ad (K), MPH, mengungkapkan kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan mental di tempat kerja, serta dampaknya terhadap perilaku bunuh diri.
"Di lingkungan kantor, interaksi antar karyawan kerap diwarnai oleh persepsi positif maupun negatif, serta faktor individu yang dapat menimbulkan konsekuensi serius, termasuk munculnya keinginan untuk bunuh diri," ucap Adhi Nurhidayat, dikutip Opsi pada Minggu, 13 Juli 2025.
"Tingkat bunuh diri cenderung lebih tinggi pada individu dengan pendapatan rendah dibandingkan dengan mereka yang berpendapatan lebih tinggi," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Adhi juga menyoroti pentingnya peran manajemen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat secara mental.
"Pemimpin perusahaan memiliki peran strategis dalam mendorong terciptanya budaya kerja yang mendukung kesehatan mental di setiap tempat kerja. Salah satu bentuk implementasi yang dapat dilakukan adalah pelatihan manajer mengenai kesehatan mental, dengan titik berat pada upaya preventif," katanya.
Suasana diskusi kesehatan mental di sela peluncuran Poli deCent di RS MMC, Jakarta. (Foto: Istimewa)
Sedangkan narasumber kedua, dr. Edi Alpino, MKK, Sp.KKLP, menjelaskan bahwa depresi merupakan penyakit kronis yang memerlukan penanganan berkelanjutan.
"Gejala seperti hilang minat, kelelahan fisik dan mental, suasana hati sedih, putus asa, dan berlangsung lebih dari dua minggu memerlukan pengobatan selama tiga hingga enam bulan," ujarnya.
Dia bilang, perbedaan antara tindakan bunuh diri dan perilaku self-harm, di mana yang terakhir sering kali bertujuan untuk merasakan sakit sebagai bentuk eksistensi diri.
Dalam paparannya, dr. Edi juga mengungkapkan strategi pencegahan bunuh diri, antara lain pembatasan akses terhadap alat dan tempat berisiko, edukasi sosial-emosional, intervensi dini, serta pengelolaan media. Salah satu pendekatan terbaru yang disoroti dalam diskusi ini adalah terapi Esketamin, yang digunakan untuk menangani depresi berat yang tidak merespon terhadap pengobatan konvensional. Terapi ini memerlukan fasilitas khusus dan saat ini hanya tersedia di beberapa rumah sakit, termasuk RS MMC.
Direktur Pelayanan RS MMC, dr. Affyarsyah Abidin, SpP, menambahkan bahwa dengan meningkatnya kasus gangguan kesehatan mental, pihaknya berharap semakin banyak masyarakat yang memiliki pemahaman tentang pentingnya deteksi dini dan penanganan gangguan psikologis untuk mencegah risiko yang lebih serius di masa depan.
Keberadaan Poli deCent menjadi salah satu tonggak penting dalam mendorong kesadaran akan pentingnya kesehatan jiwa di Indonesia.
Baca juga: Angkat Tema Crab Mentality, Vikri and My Magic Friend Lepas Single Pengen Ini Itu
Baca juga: Pj Wali Kota Cirebon Apresiasi Expo Pendidikan, Gali Potensi Diri dan Kesehatan Mental Siswa
Langkah ini tidak hanya menunjukkan komitmen RS MMC terhadap pelayanan berkualitas, tetapi juga menegaskan bahwa pemulihan psikologis harus menjadi bagian integral dari upaya membangun masyarakat yang sehat dan tangguh. []