News Rabu, 13 April 2022 | 02:04

Ruhut: Aksi 11 April Tak Bisa Disamakan dengan Reformasi 1998

Lihat Foto Ruhut: Aksi 11 April Tak Bisa Disamakan dengan Reformasi 1998 Politisi PDIP Ruhut Sitompul. (foto: Jawa Pos).

Jakarta - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul menyayangkan adanya narasi-narasi yang berseliweran di sosial media (sosmed) terkait penyamaan demo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) 11 April 2022 dengan gerakan Reformasi 1998 yang berujung tumbangnya Presiden Soeharto.

Hal itu disampaikannya saat merespons adanya kelompok yang menyusup ke dalam barisan massa BEM SI dan mencoba memprovokasi.

Menurut Ruhut, aksi 11 April BEM SI kemarin tidak bisa disamakan dengan reformasi 1998 lantaran kondisinya berbeda.

Baca jugaRuhut Bilang Presiden Jokowi Kerjanya Benar dan Bersih dari Korupsi

Dia berpendapat, pada 1998 petinggi militer pun ada kubu-kubunya alias tidak kompak, sedangkan sekarang TNI sangat solid.

“Sudah itu menterinya (Jokowi) juga solid. Kalau dahulu, aku kan lawyer Pak Harto (almarhum), aku ingat sekali beliau kecewa dengan beberapa menteri yang meninggalkan beliau,” ucap Ruhut, Selasa, 12 April 2022.

Hal itulah yang menurut dia membedakan antara demo 11 April atau Aksi Nasional 114 dengan gerakan reformasi 1998.

Baca jugaGibran Ngaku Siap Ikut Demonstrasi Tolak Jokowi Tiga Periode

`Si Poltak` pun meminta kepada pihak-pihak yang berniat menumbangkan pemerintahan yang sah untuk segera menyudahi upayanya. Sebab, apabila diteruskan hanya berakhir sia-sia.

“Enggak bisalah. Sudah itu, Pak Jokowi kerjanya benar kok. Dia bersih dari korupsi, keluarganya juga begitu,” katanya.

Mantan politikus Demokrat itu pun meyakini, tidak akan ada aksi lanjutan mahasiswa setelah demo kemarin, karena Presiden Jokowi sudah menegaskan tidak ada penundaan pemilu.

Sementara persoalan kenaikan harga BBM, diyakini Ruhut Sitompul, tidak akan memicu protes berkepanjangan. Sebab, masalah tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya