Hukum Minggu, 12 Desember 2021 | 10:12

Rumah Korban Erupsi Gunung Semeru Kemalingan, Polisi Membantah

Lihat Foto Rumah Korban Erupsi Gunung Semeru Kemalingan, Polisi Membantah Salah satu Terduga Pelaku Pencurian ditangkap warga. (Foto: Opsi/Istimewa)
Editor: Rio Anthony

Lumajang - Sudah jatuh tertimpa tangga pula, pepatah itu cocok disematkan kepada para pengungsi, akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur.

Penyebabnya, beberapa korban selamat akibat erupsi Semeru mengeluh karena banyak barang berharganya raip digondol maling.

Barang tersebut hilang diduga saat mereka berusaha menyelamatkan diri dan meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Situasi itu dimaanfaatkan pencuri untuk menggasak barang berharga milik para pengungsi.

Suprayitno, (55) warga Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang mengaku kehilangan uang sebesar Rp 2 juta.

"Uang sama sertifikat tanah itu, disimpan di lemari. Uangnya hilang, terus sertifikatnya berserakan," ucap Suprayitno seperti yang dikutip dari JPNN, Minggu 12 desember 2021.

Dia mengatakan, diduga maling masuk saat mereka mengungsi dari ganasnya erupsi Gunung Semeru.

Sunarko, warga lainnya juga mengalami hal yang sama, namun pelaku sempat dipergoki warga dan dipukul beramai-ramai.

Dia menyatakan, warga memergoki pelaku ketika mencongkel jendela rumahnya. "Jendela rumahnya saya dicongkel," ucapnya.

Namun, aksi pelaku penjarahan terpergok oleh warga dan sempat dipukuli.

Setelah diselidiki, pelaku bernama Wandi warga Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Pelaku sempat dihakimi warga, dan langsung diamankan ke Polres Lumajang.

Namun, hal itu dibantah Kapolres Lumajang, AKBP Eka Yekti. Dia mengatakan tidak ada aksi pencurian yang ada di lokasi rumah korban bencana Gunung Semeru.

"Tidak ada pencurian ternak. Yang benar, dikira dicuri ternyata ternak itu diamankan, diselamatkan oleh tim sukarelawan," pungkasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya