Jakarta - Sekretaris Umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Sahat Sinurat mengapresiasi langkah Presiden Jokowi memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.
Sahat berpandangan, perpindahan IKN tidak sekadar wacana seperti yang pernah disampaikan presiden-presiden sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Sahat dalam Podcast Solidaritas seperti mengutip dari Instagram resmi DPW PSI Kalimantan Selatan, Jumat, 4 Februari 2022.
"Saya melihat pembangunan di Jakarta sudah sangat penuh, sehingga perlu dicari alternatif untuk IKN. Zaman Bung Karno, Soeharto, dan SBY sudah ada wacana perpindahan IKN. Saya salutnya di era Jokowi, beliau tidak hanya berwacana. Beliau ambil sikap dan mengajak pemerintah mengeksekusi untuk memindahkan IKN," kata Sahat.
Kendati banyak pro dan kontra, dia menyebut tindakan Presiden Jokowi ini layak untuk diapresiasi.
"Tentu ada pro kontra. Karena setiap kebijakan tidak bisa menyenangkan semua pihak. Tetapi keberanian untuk mengambil keputusan yang sudah berpuluh-puluh tahun tidak diambil, tentunya kita apresiasi," ujarnya.
Yang paling penting, lanjutnya, hal ini merupakan bagian dari usaha pemerintah memeratakan ekonomi dan pembangunan sehingga tidak Jawa-sentris.
"Yang paling penting ada pemerataan pembangunan. Tidak hanya Jawa, Kalimantan juga bisa merasakan pembangunan yang selama ini mungkin banyak dirasakan di Pulau Jawa atau Sumatra. Visi Indonesia sentrislah, bukan Jawa sentris atau lainnya," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menyebut pemerintahan IKN ke Kaltim potensi mempengaruhi ekonomi negeri ini. Lantas, Sahat berharap hal ini membawa positif kepada masyarakat sekitar.
"Melihat terjadinya perpindahan seperti ini tentu akan mempengaruhi (ekonomi, red). Selain sosial, kemudian yang kita harapkan termasuk lingkungan jangan sampai berdampak negatif. Saya rasa ekonomi juga akan ada dampaknya. Mudah-mudahan berdampak positif juga bagi masyarakat yang ada di sekitar IKN Nusantara," ucap Sahat Sinurat.[]