Samosir- Suasana di Open Stage Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir pada Sabtu, 26 Agustus 2023 sore, masih diisi sejumlah atraksi budaya lokal di Kawasan Danau Toba.
Panggung Samosir Music International (SMI) 2023 sudah berdiri gagah dan mentereng. Desain panggung kental dengan ornamen Batak di bagian display-nya.
Sayap kiri dan kanan panggung yang cukup luas, tampak sejumlah sponsor konser mendirikan stan mereka masing-masing.
Di depan panggung, lapangan cukup luas terhampar. Berhadapan sekaligus memunggungi podium utama open stage, perangkat pengatur sound dan light konser.
Penonton masih belum begitu ramai saat kami memasuki undakan yang menjadi `kursi` penonton.
Sebuah atraksi zumba dimainkan. Suara musik yang mendentum menjadi pembuka rasa dan imaji tentang kenangan konser ini, yang sempat terhenti sejak 2020 karena pandemi Covid-19.
Henry Manik duduk di bagian tiketing saat kami temui dan dia mengarahkan kami ke petugas untuk diberi tanda berupa stempel dua kali di tangan kanan.
Pria yang tampak tidak berubah dari sisi fisik, kurus dan jauh dari sikap formal. Pakaian pun seadanya, rambut tetap sedikit memanjang.
Henry adalah founder SMI bersama Herman Delago, yang tahun ini absen karena kondisi sakit. SMI mereka geber sejak 2014 lalu.
Ada rasa khawatir saat hingga menjelang malam penonton seperti tidak kelihatan. Memang, konser tahun ini Henry membuat kebijakan baru. Tidak lagi gratis menonton SMI, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Penonton diharuskan membeli tiket, baik secara online maupun di lokasi konser. Henry menerapkan itu sebagai bagian strategi menutupi cost yang cukup besar.
Henry selalu menghadapi kendala pendanaan untuk menggelar konser, karena memang talent atau artis dan musisi yang dia hadirkan 50 persen dari luar negeri.
Seperti dari Austria, Belanda, Italia, dan Malaysia, untuk SMI 2023.
Henry tak pernah patah arang. Risiko terbesar dia ambil dengan menerapkan kebijakan tiketing.
Tapi menjelang tengah malam, penonton bak air bah. Terus mengalir dari pintu masuk sebelah kanan open stage.
Seorang teman jurnalis televisi Armeindo Sinaga yang tiba sekitar pukul 20:00 WIB, menyebut arus kendaraan di belakangnya saat menuju Tuk Tuk terus mengalir.
Benar saja, penonton terus mengisi seluruh tempat duduk open stage yang sore harinya tampak lengang.
BACA JUGA: Meski Event Selalu Sukses, Samosir Music International Minim Dukungan Pemerintah dan Swasta
Mereka bukan hanya orang muda, tetapi juga kalangan orang tua. Bisa jadi mereka adalah penggandrung lagu-lagu Batak.
Nama Viky Sianipar, Alsant Nababan, Tongam Sirait dan Retta Sitorus menjadi magnet nasional dan lokal yang bisa menyedot perhatian publik musik Batak kontemporer.
Ditambah dengan kehadiran Anna Buchegger dari Austria, bakal membawakan lagu-lagu Batak menjadi daya tarik tersendiri.
Anna mampu menggoyang panggung dan penonton yang semakin membludak. Selain membawakan lagu-lagu Batak, dia dan band-nya juga membawa lagu-lagu dari negerinya sendiri.
Tongam hadir di pentas Anna. Membawakan dua lagu, salah satunya Come to Lake Toba. Tongam yang punya fans di Kawasan Danau Toba cukup menghibur.
Dia sebelumnya sudah naik panggung pada 25 Agustus 2023. Pergelaran SMI 2023 memang dihelat selama dua hari, 25-26 Agustus 2023.
Hujan gerimis perlahan turun di bumi Tuktuk. Penonton tak surut hilang. Beberapa mengenakan jas hujan tetap duduk di tempatnya.
Beberapa bahkan membiarkan dirinya larut menikmati suasana gerimis dan alunan serta hentakan musik yang dialirkan Anna Buchegger dan Retta Sitorus.
Viky Sianipar naik panggung setelah aksi grup musik asal Malaysia menuntaskan enam lagu yang cukup menghibur dan menghentak penonton yang meluber sampai ke depan panggung.
Viky tampil bersama Ogar Nababan, mengawali dengan lagu Sing Sing So. Selepas Ogar, Alsant menemani Viky. Dia membawakan dua lagu karya Viky, salah satunya Raja Isambaon.
Panggung SMI dipuncaki oleh rocker kenamaan Candil yang merupakan eks vokalis Seurieus. Dia menghentak panggung SMI dengan lagu-lagu lawas, termasuk Rocker Juga Manusia.
Panggung SMI 2023 berharap bukan yang terakhir kalinya. Henry Manik saat memberikan sambutan bertanya kepada penonton apakah SMI masih akan dimainkan tahun depan.
Mereka serentak mengatakan tetap dilanjutkan. Bagi Henry panggung SMI bukan ajang bisnis, tetapi bentuk cintanya kepada Samosir dan Danau Toba.
Dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara, terutama Samuel Hutajulu dari Biondi dan juga pemerintah serta para sponsor.
Hujan perlahan reda, melepas SMI 2023 dan penonton pulang dengan tenang dan puas dengan aksi para musisi serta artis. []