Hiburan Selasa, 20 Juni 2023 | 21:06

Samosir Music International Festival Kembali Digelar 25-26 Agustus 2023 di Kawasan Danau Toba

Lihat Foto Samosir Music International Festival Kembali Digelar 25-26 Agustus 2023 di Kawasan Danau Toba Henry Manik. (Foto: Dok Henry Manik)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Di Kawasan Danau Toba akan kembali digelar Samosir Music International Festival (SMI Fest) pada 25-26 Agustus 2023.

Event musik yang akan memainkan lagu-lagu Batak dengan menampilkan musisi dan artis dari Austria, Italia, dan Malaysia, digelar di Tuktuk Siadong, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. 

Henry Manik selaku Project Director SMI Fest dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 20 Juni 2023, mengatakan, 2014 merupakan tahun pertama digelarnya SMI Fest.

Sukses menghadirkan sebanyak 80 musisi Orchesta dari Austria pimpinan Hermann Delago. Menggelar sebuah konser Orchestra outdoor yang  membawakan lagu-lagu Batak.  

"Event ini berhasil dieksekusi dengan baik," kata Henry Manik.

Sejak tahun pertama kegiatan ini, kata Henry, dia menjalin komunikasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, dengan harapan dapat mendukung event ini.

Event kemudian menjadi bagian dari paket event tahunan Pemkab Samosir, yang dinamai Horas Samosir Fiesta (HSF).

Dalam kegiatan perdana ini, langsung berhasil menghadirkan ribuan pengunjung dari berbagai daerah dan juga mancanegara.

Setelah melihat keberhasilan ini dan dampak yang ditimbulkan, maka tahun 2015, kembali Henry menggelarnya.

Dia mengakui, sedikit berpikir untuk menggelar event sebagai event tahunan termasuk bagaimana cara menangani pendanaan.

"Karena dengan bentuk kegiatan seperti ini, yang mana melibatkan artis-artis dari luar negeri di samping adanya juga dari nasional dan daerah, membutuhkan pendanaan yang sangat besar," ujarnya. 

Hasil dari pemikiran dan ambisinya untuk berbuat sesuatu ke kampung halamannya, maka Henry Manik melanjutkan kegiatan ini kembali di tahun 2016.

Dalam benaknya, Henry Manik menginginkan event internasional ini menjadi sebuah tontonan gratis, supaya bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. 

Dan itulah yang terjadi hingga tahun 2019, SMI Fest adalah event gratis.

Namun, selama dalam kurun waktu 5 tahun ini, pendanaan yang diharapkan dari berbagai pihak belum pernah mencukupi kebutuhan program yang ada dalam konsepnya setiap tahun. 

Dari tahun ke tahun jumlah pengunjung SMI Fest terus meningkat, hingga yang terakhir 2019 diperkirakan lebih dari 15.000 pengunjung. 

Semua hotel di pusat wisata Tuktuk Siadong full bahkan sebagian rumah penduduk juga disewakan sebagai penginapan.

Beberapa hotel yang berada di luar Tuktuk Siadong hingga ke daerah Pangururan bisa merasakan dampak event ini.

Bahkan saat di malam terakhir event, masih banyak orang yang ingin berdatangan melalui penyeberangan Parapat ke Pulau Samosir.

Namun, saat itu mereka semua terpaksa balik kanan, karena layanan transportasi danau sudah tidak ada lagi. 

Tahun 2020, SMI Fest telah dipersiapkan dengan baik seperti halnya tahun- tahun sebelumnya. 

Namun, pandemi Covid-19 melanda dunia, dan semua aktivitas yang bersifat mengumpulkan orang selama tiga tahun tidak diperbolehkan. 

Setelah SMI Fest berhenti selama tiga tahun oleh karena covid, maka tanggal 25-26 Agustus 2023 nanti akan kembali digelar lagi. 

"Dalam rencana tahun ini, SMI Fest akan menghadirkan band atau artis dari tiga negara luar, yaitu Austria, Italia, dan Malaysia. Dari dalam negeri, yaitu artis nasional dan lokal masih akan dipastikan dalam beberapa minggu ke depan," ujarnya.

KEN

Nama SMI Fest terbilang lumayan dikenal masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di beberapa negara, dengan sejumlah artis yang sudah pernah terlibat. 

Bahkan tahun 2023 ini, lewat penilaian para kurator yang ditugaskan oleh Kemenparekraf, SMI Fest berhasil masuk di program event nasional yang dinamai KEN (Kharisma Event Nasional). 

Saat Menteri Sandiaga Uno merilis event-event nasional pada Februari lalu, SMI Fest masuk di kategori kedua terbaik event secara nasional. 

Henry Manik sebagai orang yang berada di belakang event ini, tentu merasa senang, bahwa secara nasional SMI Fest sudah diakui kualitas, manajemen, dampak yang diakibatkan, dan juga kreativitas event.

Namun, dukungan secara langsung terhadap event ini, masih tetap diharapkan dan sejauh ini belum terlihat begitu nyata. 

Karena lewat event ini bisa juga dilihat sebuah pencapaian apa yang telah diprogramkan dan dislogankan oleh pemerintah pusat, sejak Danau Toba dimasukkan ke dalam Daerah Prioritas Pembangunan Nasional dan juga menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas. 

Di mana dalam program itu adalah menciptakan event-event berskala nasional dan internasional, membangkitkan UMKM, dan ekonomi daerah. 

SMI Fest yang dilakoni atau diinisiasi oleh salah seorang putra Samosir yang tinggal dan merantau di Belanda, sudah sewajarnya mendapat dukungan yang sangat serius dari berbagai pihak.

Jika seandainya dibandingkan dengan event internasional sport yang belum lama ini digelar di Balige, yaitu F1 Boat yang dengan kemungkinan telah menggunakan dana yang sangat besar. 

"Mungkin masyarakat bisa memberi penilaian sendiri, bagaimana dampak efek dari kedua event ini," tukasnya.

Saat ini, ujar dia, tim SMI dan Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir sedang mempersiapkan berbagai hal, juga sedang berusaha keras untuk melobi ke sana kemari untuk mendapatkan dukungan. 

"Semoga SMI Fest tahun ini bisa berjalan dengan lancar, dan diyakini, bahwa sudah sangat banyak orang yang merindukan akan kehadiran SMI Fest ini," tandas pria yang berdomisili di Belanda tersebut. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya