Jakarta – Kunjungan Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (07/12) siang semakin membuktikan Ganjar sebagai calon presiden yang mewarisi kesamaan visi dan paling mirip dengan Jokowi.
Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Sandiaga Salahudin Uno melihat sosok Ganjar sangat mirip dengan figur Jokowi.
“Ganjar itu sosok Jokowi versi 3.0. Paling mirip dengan Pak Jokowi dari segi pendekatan, yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat-set, cepat geraknya, saya menyebutnya Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (7/12/2023).
Kunjungan ke IKN merupakan rangkaian dari blusukan yang tidak pernah berhenti dilakukan oleh Ganjar sebagai calon presiden nomor urut tiga.
Sejak masa kampanye resmi bergulir, Ganjar terus bergerak sat set dari daerah ke daerah, menjangkau Sabang hingga Merauke. Dia memulai kampanye dari Papua, lalu bergerak ke NTT, dan di hari ke-10 tiba di Kalimantan Timur.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengungkapkan, ada sejumlah pesan yang dapat dibaca dari kunjungan Ganjar. Salah satunya, pesan bahwa Ganjar bakal melanjutkan pembangunan IKN.
"Jadi sebetulnya apakah kedatangan Ganjar adalah merepresentasikan ketegasan atau garis hitam penuh, garis tebal bahwa Ganjar akan melanjutkan program program-program presiden Jokowi," ungkap dia, saat dihubungi.
Kelebihan lain Ganjar dan juga sosok cawapresnya Mahfud MD adalah soal penegakkan hukum. Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistyanto sebelumnya mengatakan, kandidat potensial yang dapat memperbaiki dan mereformasi hukum dengan baik adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Duet Ganjar-Mahfud memiliki rekam jejak dan pengalaman yang kuat dalam hukum. Keduanya telah menunjukkan komitmen dan track record sebagai sosok bersih dan tidak mengenal ampun pada tindakan korupsi dan pelanggaran hukum.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Julius Ibrani juga menyoroti perlunya Capres-Cawapres yang berpengalaman dalam menyehatkan kembali hukum dan politik di Indonesia.
Menurut dia, Ganjar-Mahfud memiliki pengalaman dalam reformasi hukum, khususnya Mahfud yang dianggap mampu mendobrak kebobrokan hukum.
"Pilih sosok yang turun ke bumi dan yang berani ungkap kebobrokan. Mahfud memiliki rekam jejak dan pengalaman. Kita butuh orang yang berani ke depan," kata Julius. []