Jakarta - Muncul saran dari Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi agar Presiden Jokowi berbicara ke publik soal penundaan Pemilu 2024 yang terus menuai pro kontra.
Ihwal usulan dan saran Muhtadi muncul lantaran dirinya pun menjadi korban tuduhan warga netizen.
Muhtadi pernah menjadi narasumber di salah satu TV swasta nasional membahas Pemilu 2024.
Belakangan, Muhtadi disebut seolah-olah ikut menuduh Presiden Jokowi yang menginginkan penundaan Pemilu 2024.
"Saya tidak menuduh Pak Jokowi," kata Muhtadi memberikan keterangan di Twitter, Kamis, 3 Maret 2022.
Baca juga: Partai yang Usul Tunda Pemilu 2024 Tak Siap Berkompetisi, Pengamat: Elektabilitas Rendah
Muhtadi pun bersaran, karena sudah banyak pihak yang mengaitkan dengan istana, Presiden Jokowi mengklarifikasi dengan membuat pernyataan publik menolak ide penundaan pemilu.
"Repot berpikir waras. Di sini saya dituduh kadrun, di buzzer sebelah saya dituduh sebagai cebong," tulisnya kemudian.
Sebagai pengingat, Presiden Jokowi pernah melontarkan pernyataan menolak perpanjangan masa jabatan. Dia menentang keras wacana penambahan periode kepemimpinan dirinya sebagai presiden.
"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga (maknanya) menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya. Kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga ingin menjerumuskan," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, 2 Desember 2019. []