Daerah Selasa, 20 Mei 2025 | 23:05

Sebanyak 43 Unit SPPG untuk MBG Sudah Beroperasi di Banten

Lihat Foto Sebanyak 43 Unit SPPG untuk MBG Sudah Beroperasi di Banten Sosialisasi MBG di Kota Serang, Banten.
Editor: Yohanes Charles

Serang – Anggota Komisi IX DPR RI, Tubagus Haerul Jaman, bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar kolaborasi strategis untuk menangani masalah gizi di Kota Serang, khususnya pada anak-anak dan ibu hamil pada Sabtu, 17 Mei 2025. Dalam upaya ini, BGN hadir dengan program yang bertujuan mengatasi permasalahan gizi buruk secara bertahap, dimulai dengan pemberian makanan bergizi secara gratis bagi masyarakat.

Kegiatan sosialisasi dengan tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini dilaksanakan di SMKN 2, Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang. Kegiatan yang diikuti oleh 300-an peserta dari warga lokal itu dimulai pada pukul 13.30 WIB.

Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Tubagus Haerul Jaman, Tenaga Ahli Deputi Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional Meida Octarina, dan Staff Administrasi Anggota DPR Ahmad Sanukri.

Anggota Komisi IX DPR RI, Tubagus Haerul Jaman, menyampaikan bahwa program prioritas yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam membangun generasi unggul yang sehat dan kompetitif.

“Program ini difokuskan pada pemberian akses makanan bergizi secara gratis kepada anak-anak yang masih menempuh pendidikan, terutama di wilayah terpencil dan sulit dijangkau,” ucap Tubagus Haerul.

Sebagai sebuah inisiatif baru, pelaksanaan program ini memerlukan perhatian yang mendalam serta kolaborasi dari berbagai pihak.

“Kami percaya bahwa dengan dukungan penuh masyarakat dan sinergi dengan mitra terkait, program ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masa depan anak-anak Indonesia. Mereka adalah pilar utama yang akan melanjutkan pembangunan bangsa,” tambahnya.

Saat ini, Badan Gizi Nasional bersama DPR RI tengah menggencarkan sosialisasi program kepada seluruh elemen masyarakat. Dalam upaya ini, beliau mengundang masyarakat luas, khususnya para orang tua, komunitas pendidikan, dan para pemuda, untuk aktif mendukung implementasi program MBG.

Partisipasi bersama sangat diperlukan agar target optimalisasi pemenuhan gizi bagi anak-anak di seluruh Indonesia dapat tercapai sesuai rencana ditahun ini. Sebagai bagian dari pelaksanaan program, pemerintah juga terus mendorong pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Di Provinsi Banten, sebanyak 43 unit SPPG telah beroperasi, sementara 35 lainnya sedang dalam proses penyelesaian. Di Kota Serang sendiri, baru terdapat 6 unit SPPG yang aktif melayani masyarakat.

“Kami terus melakukan evaluasi untuk mengatasi berbagai tantangan, sehingga program ini dapat memberikan hasil yang maksimal,” imbuh Tubagus.

Lebih lanjut, Tubagus Haerul Jaman juga mengajak generasi muda, khususnya Karang Taruna, untuk turut berperan aktif dalam program ini.

“Pemuda adalah agen perubahan. Dengan terlibat langsung, baik dalam mendukung implementasi maupun mengelola SPPG di masa mendatang, Karang Taruna dapat menjadi mitra strategis dalam memastikan keberhasilan program ini. Bersama, kita wujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berdaya saing,” terangnya.

Senada dengan apa yang disampaikan Tubagus, Tenaga Ahli Deputi Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional Meida Octarina juga menegaskan bahwa pemerintah serius dalam menjalankan program MBG untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau yang sering disebut Dapur Gizi adalah langkah penting dari pemerintah untuk memastikan anak-anak Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil, untuk mendapatkan makanan bergizi,” ujar Meida.

Dalam program ini, anak-anak akan menikmati menu yang dirancang khusus dengan kombinasi protein hewani, karbohidrat, sayur-mayur, buah segar, dan susu atau produk olahannya. Harapannya, pemenuhan gizi ini bisa membantu anak-anak tumbuh sehat dan menjadi generasi hebat yang siap bersaing di level dunia.

Tidak hanya untuk anak-anak, program ini juga memberikan perhatian kepada ibu hamil, memastikan mereka mendapatkan asupan nutrisi yang cukup agar dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan sehat. SPPG adalah bagian dari visi besar Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, saat kita merayakan 100 tahun kemerdekaan dengan harapan menjadi bangsa yang maju, makmur, dan kompetitif secara global.

Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan. Meida mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap pihak-pihak yang menawarkan jasa pendaftaran SPPG dengan janji proses cepat atau meminta bayaran. Perlu diketahui bahwa seluruh pendaftaran SPPG hanya dilakukan melalui jalur resmi dan harus sesuai prosedur Badan Gizi Nasional.

“Mari kita dukung program ini dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Bersama-sama, kita bisa memastikan anak-anak Indonesia menjadi generasi unggul yang membawa negeri ini menuju masa depan yang cerah!" harap Meida.

Kemudian, Ahmad Sanukri, selaku narasumber lokal sekaligus Staff Administrasi Anggota DPR RI, menyampaikan pentingnya pemenuhan gizi bagi bagi tumbuh kembang masyarakat.

"Kami mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan mengawasi pelaksanaan program Makan Bergizi (MBG) gratis. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan generasi muda, tetapi juga membawa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat, terutama di Kota Serang dan Provinsi Banten,” ucap Ahmad Sanukri.

Sebagai wujud keseriusan, Pemerintah Provinsi Banten telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp400 miliar untuk menjamin program ini berjalan maksimal. Anggaran ini adalah bentuk investasi jangka panjang demi masa depan cerah bagi anak-anak kita dan masyarakat luas.

Selain memberikan manfaat kesehatan dan pendidikan, program MBG juga menciptakan efek domino yang luar biasa bagi ekonomi lokal. Kehadiran Dapur Gizi atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) membuka peluang kerja sama dengan petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil seperti pedagang sayur, buah, ikan, serta ayam. Ini adalah kesempatan besar untuk memberdayakan masyarakat lokal, memperkuat ekonomi daerah, dan meningkatkan pendapatan keluarga.

Namun, ada hal penting lainnya yang tidak boleh kita abaikan, yaitu pengelolaan sampah yang dihasilkan dari dapur SPPG. Dalam semangat keberlanjutan, kami mendorong masyarakat untuk turut serta membantu pengelolaan sampah ini.

Sampah organik seperti sisa makanan dan sayuran bisa diolah menjadi kompos untuk pupuk tanaman, sedangkan sampah anorganik seperti plastik harus dipilah dan didaur ulang. Keterlibatan aktif masyarakat, seperti bergabung dalam pelatihan pengelolaan sampah atau mendirikan bank sampah lokal, dapat memberikan manfaat tambahan bagi lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program ini sebagai peluang dalam membangun komunitas yang lebih kuat dan mendukung ekonomi lokal. Partisipasi aktif dalam menyebarkan informasi kepada keluarga dan lingkungan sekitar akan memastikan manfaat program MBG bisa dirasakan oleh lebih banyak orang,” papar Sanukri.

“Melalui kolaborasi dan gotong royong, kita dapat menjadikan program Makan Bergizi Gratis ini sebagai tonggak penting menuju Indonesia yang lebih sehat, lebih sejahtera, dan lebih ramah lingkungan. Bersama-sama, mari kita wujudkan masa depan cerah bagi bangsa dan generasi penerus kita!" tutupnya. ]]

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya