Majene - Sejumlah warga Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) yang terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.2, pada 15 Januari 2021 lalu, terancam tidak mendapat bantuan dana stimulan.
Hal tersebut disampaikan Jenderal Lapangan (Jenlap) Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene, Irwan Japaruddin, saat dikonfirmasi Opsi.id via gawainya, Jumat, 15 Juli 2022.
Irwan mengungkapkan, di awal terjadinya gempa bumi yang memporak porandakan Majene dan Mamuju 2021 lalu, pemerintah menjanjikan program bantuan dana stimulan terhadap warga yang terdampak.
"Dalam perjalanannya, untuk tahap pertama sudah dicairkan dananya kepada para penerima, berdasarkan surat keputusan Bupati Majene tentang juknis pelaksanaan bantuan dana stimulan perbaikan rumah," kata Irwan.
Kemudian ada juknis dari BNPB nomor 27 tahun 2021 tentang pedoman penganggaran stimulan bantuan perbaikan rumah korban bencana pada status transisi darurat ke pemulihan.
"Namun yang masuk tahap dua tiba-tiba keluar surat keputusan BNPB nomor 25 tahun 2022. Dalam surat keputusan tersebut berbunyi, untuk kategori rusak sedang dan ringan itu pembiayaannya dikembalikan ke APBD provinsi atau kabupaten," katanya.
Sedangkan, jika melihat data penerima dana stimulan kategori rusak sedang dan ringan, APBD tidak bakalan sanggup.
"Menurut kami, hampir dipastikan masyarakat yang status rumahnya rusak sedang dan ringan pada tahap kedua, tidak bakalan dapat dana stimulan," kata Irwan.
Sehingga, Ia berharap, bantuan dana stimulan yang sudah dijanjikan ke masyarakat tetap diberikan, apakah itu sumbernya dari APBD, atau pun dari APBN. Apalagi, pendataan tersebut berdasarkan hasil verifikasi dari BPBD sebagai perpanjangan tangan dari BNPB.
"Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memberikan bantuan karena mereka memang terdampak gempa bumi," katanya.
Irwan mengaku, pihaknya sangat mengecam kinerja dari pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang dianggap sangat bobrok, mulai dari awal penanganan sampai saat ini.
"Kami berharap masalah penyaluran dana stimulan pasca gempa betul-betul diseriusi karena ini menyangkut kelangsungan hidup masyarakat," kata Irwan.
Bahkan sampai sekarang, kata dia, masih ada masyarakat yang tinggal di tenda darurat akibat terdampak gempa bumi 2021 lalu.
"Di Dusun Salurindu, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Majene, Sulbar, harusnya direlokasi karena tempatnya terancam longsor," katanya. []