Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon merasa heran hingga kini Polri tak kunjung menetapkan satupun tersangka atas tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022 lalu, yang menewaskan ratusan fans Arema FC di stadion tersebut.
Menurut Jansen, dalam kasus hilangnya satu nyawa manusia secara tidak wajar saja, harus ada pihak yang bertanggung jawab.
"Prinsip umum saja, atas hilangnya satu nyawa secara tidak wajar, minimum ada satu manusia yang bertanggung jawab. Apalagi sampai ratusan," kata Jansen Sitindaon menggunakan akun Twitter-nya dikutip Rabu, 5 Oktober 2022.
Jansen pun merasa aneh apabila Polri tidak menetapkan seorang pun sebagai tersangka atas tragedi yang merenggut ratusan nyawa.
"Aneh jika dari tragedi Kanjuruhan ini tidak ada seorangpun kemudian yang jadi tersangka-diadili baik karena kesengajaan atau kelalaiannya. Mari kita tunggu," kata dia.
Kata Jansen, di luar soal sanksi dan hukuman kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dari tragedi Kanjuruhan ini, pada sisi bersamaan juga harus segera diregulasikan dalam “hukum Indonesia” perihal larangan tegas penggunaan gas air mata di stadion.
"Dan berbagai larangan-larangan lainnya yang dianggap dapat melahirkan banyak korban di stadion," kata Jansen Sitindaon.
Berdasarkan data yang disebutkan polisi, tercatat korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 125 orang. Selain itu, dilaporkan sebanyak 323 orang mengalami luka. []