News Jum'at, 30 Juni 2023 | 18:06

Seorang Anggota TNI di Bekasi Tusuk Ayahnya Pakai Sangkur Sampai Tewas

Lihat Foto Seorang Anggota TNI di Bekasi Tusuk Ayahnya Pakai Sangkur Sampai Tewas Ilustrasi sangkur. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Bekasi - Seorang anggota TNI berinisial DRA (22) menghabisi nyawa ayahnya, WCP (42). DRA kini sudah diamankan polisi.

Kejadian ini berlangsung saat perayaan Idul Adha 1444 H, Kamis, 29 Juni 2023 di Jalan Pejuang Jaya, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

DRA menghabisi ayahnya yang sedang tertidur di warung sate yang juga rumah tinggal. WCP dikenal sebagai tukang sate.

Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha Ferdianto membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, sebagaimana dilansir dari TvOne, WCP dibunuh sekitar pukul 06:00 WIB. 

Saat kejadian, istri dan anak WCP yang paling kecil juga sedang beristirahat di kamar rumah mereka.  

BACA JUGA: Cemburu, Seorang Suami di Luwu Sulsel, Tikam Istri Hingga Tewas

Pelaku datang dan menusuk WCP menggunakan senjata tajam jenis sangkur hingga melukai sejumlah bagian tubuh. WCP kehabisan darah hingga tewas di tempat. 

"Keterangan dari hasil autopsi sementara yang dikeluarkan dari dokter forensik di RS Soekamto, penusukan terhadap korban mengenai dada, punggung, lengan, belakang kepala, leher belakang sehingga karena kehabisan darah sehingga korban menyebabkan meninggal dunia," jelasnya. 

Kejadian itu diketahui warga baru siang harinya dan langsung mengontak Polsek Medan Satria. 

Pihaknya kata dia, mendapat informasi dari warga sekitar pukul 13:15 WIB. Petugas dipimpin kapolsek langsung meluncur ke TKP untuk melakukan pengecekan.

"DRA alias Wawan (pelaku) terlihat seperti ingin melarikan diri. Kemudian langsung kami amankan," katanya. 

Dari lokasi kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk satu bilah senjata tajam jenis sangkur. 

Polisi pun sudah memasang garis polisi di lokasi. Sedangkan anak dan istri korban mengungsi ke tempat lain. 

DRA merupakan anak kandung pertama korban dan memiliki satu adik perempuan. 

Pelaku bekerja sebagai anggota TNI AD dan ini diamini Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.

Namun, DRA sedang dalam proses pemecatan. "Betul. Tetapi yang bersangkutan sudah dalam proses pemecatan karena kasus desersi," ucapnya.  []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya