SIANTAR - Ludy Anto (47), warga Jalan Ade Irma Suryani, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara, ditemukan tak bernyawa pada Jumat, 7 November 2025 pagi.
Ludy diduga tewas akibat kesetrum arus listrik. Colokan listrik ditemukan di sekitar tubuhnya.
Lidya Waty, adik kandung Ludy yang pertama melihat Ludy terkapar di lantai rumah.
Lidya jam 8 pagi mendatangi rumah Ludy, lantaran dihubungi menggunakan ponsel tidak kunjung diangkat.
Tiba di depan rumah, Lidya berteriak-teriak memanggil nama Ludy.
Tidak ada jawaban sama sekali. Lalu, tetangga Ludy bernama Fenti (31), mendekatinya.
Kepada Fenti, Lidya mengaku abangnya tidak menjawab ponsel dan teriakannya.
Dia meminta tolong kepada Fenti untuk memanjat pagar rumah Ludy untuk mengambil kunci pagar, yang berada di dekat pintu rumah.
Fenti memaui dan mengambil kunci dan membuka pagar. Lidya dan Fenti kemudian membuka pintu rumah.
Setelah masuk ke dalam rumah, mereka menemukan tubuh Ludy terkapar di lantai dan dalam kondisi tak lagi bernapas.
Di lantai, di samping Ludy ada kabel colokan listrik yang terbuka.
Lidya dan Fenti bersama warga yang diberitahu seterusnya melaporkan hal itu ke Polseķ Siantar Utara.
Kapolseķ Sianțar Utara AKP Jahrona Sinaga bersama tim turun ke lokasi.
Lidya mewakili keluarga menolak dilakukan autopsi jenazah Ludy. Polisi akhirnya menyerahkan jenazah ke pihak keluarga untuk disemayamkan di Yayasan Bakti Kesejahteraan Sosial, Jalan HOS Cokroaminoto, Pematangsiantar.
Jahrona kepada wartawan menyebut, Ludy diduga meninggal akibat kesetrum listrik. Karena saat ditemukan posisinya berada di dekat colokan listrik yang terbuka.
"Keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi dan jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarga," katanya. []