Jakarta - Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), KP Norman Hadinegoro merespons berbagai serangan yang diarahkan kepada calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka.
Norman menegaskan, serangan itu justru memperkuat relawan untuk memenangkan Gibran dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.
"Hal ini dapat dibuktikan dengan bertumbuhnya relawan-relawan pro Gibran. Selain itu, program-programnya juga realistis dan mudah untuk dilaksanakan," kata Norman diwawancara Opsi.ID, Selasa, 5 Desember 2023.
Oleh sebab itu, dia mengatakan pengurus Pernusa yang berada di berbagai provinsi memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 2 tersebut.
"Pernusa di setiap provinsi, pengurus Pernusa sudah sepakat dukung Gibran dan berjuang untuk satu putaran," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa saat ini Gibran menjadi salah satu tokoh muda berpengaruh pilihan milenial.
"Gibran semakin diserang semakin melejit. Gibran kebanggaan milenial yang memiliki banyak gagasan cemerlang, inovatif, dan kreatif untuk membangun Indonesia Maju," tuturnya.
Penyerangan yang dilakukan kepada wali kota Solo tersebut, lanjutnya, karena figur anak muda berpengaruh yang berani ikut dalam pertarungan kontestasi lima tahunan tersebut.
"Kenapa Gibran banyak diserang? Karena Gibran simbol kemunculan anak-anak muda dalam perpolitikan melalui pilpres," tuturnya.
"Keluarga Jokowi sudah terbiasa diserang, bahkan difitnah. Hal itu malah membuat banyak relawan-relawan sebelah yang semakin bersimpatik, bahkan bergabung menjadi relawan Prabowo-Gibran," sambung Norman.
Serangan-serangan lawan politik, sambungnya, malah memperkuat barisan Relawan Gibran untuk memenangkan Pilpres hanya satu putaran.
"Serangan itu menandakan pihak lawan sudah ketar-ketir dan semakin menyusut. Relawan-relawan Prabowo-Gibran berharap satu putaran saja. Makanya kita semua kerja keras blusukan door to door ke bawah sebagai pemilik suara," katanya.
Kendati demikian, Norman berharap kontestasi Pilpres 2024 dapat berlangsung dengan riang gembira.
"Kami berharap pemilu ini penuh dengan rasa gembira, kampanye gagasan, kampanye untuk Indonesia ke depan dengan suka cita, dan adem ayem. Jauhilah kampanye fitnah, karena kebencian akhirnya merugikan sendiri," ucap Norman.[]