Mamuju - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa di bawah kendali Bupati, Ramlan Badawi, dinilai harus melakukan evaluasi sistem pendidikan yang tidak berjalan maksimal.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Akmal Malik, saat hendak melayangkan surat teguran terhadap Bupati Mamasa, Ramlan Badawi.
Surat teguran tersebut buntut dari viral nya murid di Sekolah Dasar (SD) Negeri 010 Saluang, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulbar, yang tidak belajar karena guru kerap tidak hadir.
"Masalah pendidikan harus menjadi perhatian dari pemerintah. Adanya informasi viral terkait murid SD yang tidak belajar saat ke sekolah, sungguh sangat memprihatinkan," kata Akmal, Sabtu, 16 Juli 2022.
Akmal mengungkapkan, surat teguran dilayangkan ke Bupati Mamasa karena permasalahan tersebut terjadi di wilayah pemerintahan Pemkab Mamasa.
"Kami meminta penjelasan lengkap juga dari Pemkab Mamasa melalui Pak Bupati terkait dengan kondisi yang terjadi, seperti apa kendala guru tidak hadir dan lainnya," katanya.
Kalau kondisi yang terjadi, guru dengan status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) memang melalaikan kewajiban mengajar maka harus ada sanksi tegas.
Pemberian sanksi juga selayaknya diberikan kepada semua perangkat terkait yang membuat sistem pembelajaran tidak berjalan baik, khususnya di SD Negeri 010 Saluang, Kecamatan Mambi, Mamasa, Sulbar.
"Tapi, kondisi ini juga memberi kita peringatan agar sistem pendidikan di Sulbar harus dievaluasi. Apakah sudah berjalan baik, pelayanan pendidikan ini sudah maksimal atau belum. Atau memang ada permasalahan yang membuat proses belajar-mengajar tidak bisa optimal berjalan," kata Akmal.
Untuk diketahui, murid SD di Mamasa, Sulbar, yang mengadu ke Presiden Jokowi lantaran gurunya jarang ke sekolah, viral di media sosial.
Dua murid SDN 010 Saluang, Kecamatan Mambi ini terekam kamera dan terlihat membentangkan tulisan yang berisi keluh kesahnya lantaran selama ini jarang mendapatkan pelajaran dari gurunya.
"Pak Presiden Jokowi, kami jarang sekolah karena bapak guru jarang datang ke sekolah," isi curhatan salah seorang pelajar SDN 010 Saluang.
"Kami membutuhkan pendidikan yang layak. Kami membutuhkan guru yang selalu datang ke sekolah," bunyi tulisan yang dibentangkan murid lainnya.
Gambar tersebut diketahui pertama kali dibagikan pemilik akun Facebook Achmad Faisal Dinejad pada Senin, 11 Juli 2022 lalu.
"Ini merupakan kritik bagi pemerintah daerah. Harus disikapi dan dicarikan solusi oleh pemerintah, utamanya Bupati Mamasa," kata Akmal.
"Teguran kami layangkan untuk mengingatkan jangan lalai dalam pengawasan pelayanan ke masyarakat, khususnya di bidang pendidikan," sambungnya. []