Jakarta - Aksi demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat di sejumlah kota di Indonesia sepanjang 25 hingga 31 Agustus 2025, menuai respons dari kalangan seniman musik. Dukungan solidaritas dan seruan damai diberikan para musisi lewat unggahan di media sosial.
Tidak hanya itu, sederet musisi dan band juga memberikan penghormatan dari atas panggung, kepada mendiang Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis polisi di tengah demonstrasi.
Berikut deretan musisi yang merespons demonstrasi Agustus 2025:
1. Slank
Grup band rock, Slank mengunggah video dengan narasi dan seruan kepada Slankers untuk tidak menggunakan kekerasan dalam aksi menuntut perubahan. Seruan tersebut disampaikan Slank melalui unggahan video singkat di akun media sosial resmi milik mereka.
"Semua orang ingin perubahan, tapi kalau menggunakan kekerasan, Slankers jangan ikut-ikut," ucap Bimbim dalam video tersebut.
2. Efek Rumah Kaca
Grup band indie-rock, Efek Rumah Kaca secara resmi menunda penampilan mereka dalam acara August Rush di Summarecon Mall Bekasi yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Agustus 2025.
"Kami merasa tidak pantas untuk tampil dan bersenang-senang di tengah situasi yang penuh duka dan keresahan," demikian bunyi pernyataan Efek Rumah Kaca di Instagram.
3. Lomba Sihir
Setali tiga uang dengan Efek Rumah Kaca, unit indie-pop, Lomba Sihir juga turut membatalkan penampilannya dalam sejumlah agenda demi menunjukan rasa empatinya terhadap aksi demonstrasi yang memakan korban jiwa.
Lomba Sihir menunda dua pertunjukan bertajuk Intimate Show dan Rhapsodie with Scraft yang semula akan digelar di Bandung dan Jakarta.
4. Superman Is Dead
Pada acara NK13 Custom War 2025: Custom Culture Show yang digelar Sabtu, 30 Agustus 2025, Superman Is Dead membuka penampilannya dengan momen hening cipta untuk mengenang Affan.
Personel SID mengajak seluruh penonton untuk berdiri dan menundukkan kepala sebagai bentuk solidaritas.
"Kami tidak bisa diam melihat ketidakadilan. Affan adalah simbol perjuangan rakyat kecil," ujar Jerinx SID dalam sesi orasi sebelum lagu pertama dimainkan.
5. Hindia, Sukatani, dan Down For Life
Hindia, Sukatani, dan Down For Life berkolaborasi di panggung utama Projek-D Vol.4 pada 30 Agustus 2025 dan sukses menjadi salah satu momen paling mengejutkan dan berkesan dalam festival musik tersebut.
Ketiga musisi ini membawakan lagu berjudul Mengadili Persepsi milik grup band Seringai, sebuah karya yang memadukan lirik reflektif dan energi metal yang menggemakan protes.
Penampilan mereka mengguncang panggung Maduswara dan menciptakan atmosfer yang intens, emosional, dan penuh makna. Perpaduan ini dianggap sebagai simbol keberagaman musik Indonesia yang mampu menyatu dalam satu pesan sosial yang kuat. []