Samosir - Founder Samosir Music International (SMI) Festival, Henry Manik menyebut pagelaran SMI 2024 berjalan dengan baik.
Dia mengatakan festival tahunan ini mendapat respons yang baik dari seluruh masyarakat, tak terkecuali para turis internasional yang sedang berlibur ke Indonesia.
"Lebih baik dari SMI tahun lalu mulai dari jumlah pengunjung dan dari sisi jumlah ticketing juga lebih baik. Tapi saya belum ngecek ke tim, namun jika dilihat secara kasat mata ini lebih baik dari tahun lalu. Saya pribadi juga melihat secara keseluruhan bagus dan sukses," kata Henry Manik diwawancara di Samosir, Minggu, 11 Agustus 2024.
Sama seperti SMI tahun-tahun sebelumnya, Henry selalu menghadirkan artis nasional, internasional, dan musisi daerah untuk menjadi talent di acara tersebut.
Diketahui, event tahunan ini diselenggarakan selama tiga hari (9-11 Agustus 2024) di di Open Stage Tuktuk Siadong, Kabupaten Samosir.
Selain menggelar konser megah, SMI juga melibatkan pelaku UMKM (kuliner, pameran kerajinan tangan dan lokal, dll.), workshop, talkshow, serta live musik dari panggung kecil.
Pelaku UMKM
Dia pun mengatakan, perputaran uang yang ada di area plaza untuk pelaku UMKM mengalami peningkatan.
Kata Henry, hal itu sudah terlihat sejak hari pertama SMI digelar.
"Di area plaza perputaran uang sudah banyak sejak hari pertama. Ini juga lebih banyak dari tahun lalu. Karena ada orang yang hanya datang ke situ (area UMKM) tetapi tidak turun ke bawah (stage)," ujarnya.
"Ini dari sisi pemikiran kita juga dapat. `Kita mikir, ya sudah kalau tidak mau beli tiket, tetapi bermain di atas (area UMKM) dan bersantai sembari makan dll. Intinya dari sisi UMKM area plaza itu berjalan dengan baik," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa pihaknya akan selalu melibatkan pelaku UMKM SMI di tahun yang akan datang.
"Target yang kita inginkan juga dapat dan tujuan kita untuk mendorong UMKM dari hari pertama berjalan baik. Dan saya meyakini bahwa mereka (UMKM) merasa bersyukur ada di SMI. SMI akan terus menggandeng UMKM dan orang-orangnya mungkin tidak akan sama," ucapnya.
Musisi Samosir Music International
Pada kesempatan itu, Henry Manik pun mengungkapkan keinginannya untuk mengundang musisi nasional berdarah Batak, Judika Sihotang dan Lyodra Ginting untuk tampil di panggung Samosir Music International 2025.
Dia menuturkan, impian untuk menggandeng Judika sudah disampaikan pada SMI 2023 lalu.
Namun, melihat minimnya sponsor atau dukungan untuk event yang mereka selenggarakan, pelibatan Judika tak berhasil dilakukan.
"Kita harus melihat dulu besaran dukungan yang didapatkan. Seperti tahun kemarin, aku sudah bilang bakal undang Judika, tapi ini bergeser semua dukungan `boro-boro undang Judika`. Pedoman kita tergantung besaran dukungan yang kita dapatkan. Kedua, kita tetap melakukan pendekatan-pendekatan sosial," ucap Henry.
Tahun 2025 mendatang, kiprah event SMI selama sewindu akan kembali digelar.
Pada penyelenggaraan delapan tahun umur SMI tersebut, dia berkeinginan untuk menggelar konser bernuansa Batak itu dengan megah.
"Tahun 2025 nanti, tahun kedelapan atau satu windu terselenggaranya SMI. Yang pasti kita akan membuat lebih spesial dan lebih besar lagi. Harus lebih mantap tahun depan, baik dari artis, acara kebudayaan dll," katanya.
Ia pun mengungkapkan nama-nama musisi yang diimpikannya untuk meramaikan SMI 2025 mendatang.
"Untuk artis di SMI tahun depan kalau boleh Judika atau Lyodra. Semisal belum bisa Michael Learns to Rock, ya artis nasional dulu kita coba," ucap Henry Manik.
Diketahui, festival tahunan ini mengundang pengunjung untuk menikmati pertunjukan musik spektakuler di tepi Danau Toba dengan memukau, di bawah langit Pulau Samosir, dengan menghadirkan kombinasi seni musik lokal dan internasional.
Samosir Music International 2024 akan menampilkan line-up yang menakjubkan, termasuk penampilan dari Vikiy Sianipar dan Tigor Sihombing, X Factor Indonesia, yang dikenal dengan bakat vokalnya yang luar biasa.
Ada Ngartini Huang, musisi China dengan alat musik tradisionalnya Gunzheng yang berdomisili di Medan. Ia akan berkolaborasi dengan musisi Batak .
Selain itu, Osen Hutasoit, Ruth Sihotang, Jun Munthe, Ogar Nababan dan berbagai artis lainnya dari Indonesia yang turut memeriahkan acara ini dengan kekhasan musik mereka.
Penampilan mereka nantinya akan dikolaborasikan dengan musik dan budaya Batak, tidak hanya dari dalam negeri.
Seperti tahun sebelumnya, tahun ini SMI juga akan menampilkan artis-artis dari luar negeri, termasuk dari Belanda, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Kehadiran mereka akan menambah warna dan keberagaman musik yang akan dinikmati oleh para pengunjung.
Penyelenggaraan kali ini dimeriahkan oleh ragam tari tradisional, termasuk Tortor Massal yang dibawakan oleh penduduk setempat (Masyarakat Tuktuk), serta tari kreasi yang mengangkat cerita kehidupan masyarakat Batak di zaman dulu.[]
