Semarang – Semester ini SMK Negeri Jawa Tengah di Semarang membuka kelas magang ke Jepang untuk 40 siswa. Ketika lolos seleksi, mereka bisa berkuliah sambil kerja di Negeri Sakura, dan berpeluang diterima kerja pada perusahaan setelah selesai edukasi.
Wakil Kepala SMKN Jateng bidang Humas dan Kerja Sama Heri Purnomo mengatakan, kelas itu bekerja sama dengan LPK PT Kebon Teknologi Indonesia. Nantinya, akan dilaksanakan kelas persiapan bahasa Jepang dan pengenalan budaya Jepang, kepada calon siswa magang.
Ia menyebut, program magang ke Jepang merupakan pilot project yang dilaksanakan awal semester ini.
“Ini merupakan bentuk kerja sama kelas industri magang ke Jepang, dari siswa kelas 11 bertalenta dan semangat kerja serta kuliah. Kita seleksi 40 orang. Kemudian akan mengikuti pendidikan bahasa dan budaya Jepang selama setahun, di luar jam belajar sekolah,” ujarnya, Selasa 12 Juli 2022.
Terkait kurikulum dan dukungan laboratorium kerja, Heri mengatakan SMKN Jateng cukup kapabel. Hal itu dibuktikan dengan beberapa lulusan SMKN Jateng, ada yang telah bekerja di negeri matahari terbit.
Ditambahkan, boarding school gratis yang dibiayai oleh APBD Jawa Tengah tersebur, dilengkapi beberapa alat-alat modern yang menjadi standar industri. Di antaranya, mesin CNC (Computer Numerical Control), yang dapat mencetak logam sesuai pemrograman komputer.
Selain itu, budaya kerja “Jepang” pun dibentuk di sekolahan. Dengan memasang tanda atau istilah dalam bahasa Jepang. Seperti poster budayakan 5K Ketelitian (Seiri), Kerapihan (Seiton), Kebersihan (Seiso), Kesegaran (Seiketsu) dan Kedisiplinan (Shitsuke).
“Perlengkapan di sini mendukung di dunia kerja. Anak-anak kami tak kalah saing melaksanakan kerja di Jepang. Cuma memang perlu dibekali bahasa Jepang dan gaya hidup di sana. Lulusan kami ada yang sudah tiga dan empat tahun kerja di Jepang. Ada yang kerja di pabrik per-cast, hingga mampu membelikan rumah, sawah untuk orang tua di kampung halaman,” imbuhnya.
Baca juga:
Tak Diberi Pesangon, Mantan Karyawan PT SKE Mengadu ke Disnaker Kota Cirebon
Haul Sunan Gunung Jati Ke 459 Keraton Kasepuhan Cirebon Berikan Santunan Anak Yatim dan Dhuafa
Calon peserta kelas magang Jepang Ninik Ganjarwati mengaku antusias, hendak mengikuti program tersebut. Baginya, negeri Sakura merupakan idola baginya, saat kali pertama menonton anime.
“Ingin membantu orang tua juga. Pingin menimba ilmu, saya pribadi juga senang dengan negara Jepang,” ujar siswi Kelas Bisnis Konstruksi dan Properti itu.
Hal serupa dikatakan Joven. Ia menyebut, tekadnya belajar dan bekerja ke Jepang sudah bulat.
“Saya juga sudah bilang dan direstui oleh kedua orang tua saya. Pesannya cuma saya suruh salat istikharah, kalau punya pilihan,” pungkas Joven. []