News Selasa, 09 Mei 2023 | 16:05

SMRC: Pemilih Kritis Inginkan Capres yang Meneruskan Program Jokowi

Lihat Foto SMRC: Pemilih Kritis Inginkan Capres yang Meneruskan Program Jokowi Ganjar Pranowo dan Jokowi. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta -  Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting atau SMRC mengungkap fakta bahwa mayoritas publik menginginkan calon presiden yang akan meneruskan program Jokowi ketimbang yang melakukan perubahan.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani membeberkan temuan hasil survei lembaganya pada Selasa, 9 Mei 2023 lewat SMRC TV.

Deni menyebut pihaknya mengambil topik persepsi atau pandangan publik mengenai narasi keberlanjutan dan perubahan di dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Diketahui, publik kini disuguhi tentang koalisi pemilihan presiden setidaknya ada tiga poros. 

SMRC memotret narasi yang dibawa oleh kubu-kubu partai-partai politik dalam mengusung calon presiden masing-masing. 

Ada kelompok yang menamakan diri sebagai koalisi perubahan untuk persatuan. 

Membangun narasi tentang perubahan, yang artinya ingin mengubah atau tidak melanjutkan kebijakan Pemerintahan Jokowi. 

Sementara kubu yang lain ingin melanjutkan kebijakan dan program Presiden Jokowi. Survei juga memotret kandidat yang mengusung narasi-narasi yang berbeda tersebut.

Survei dilakukan lewat telepon pada 2-5 Mei 2023. Target survei adalah warga negara Indonesia yang punya hak pilih, 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan punya telepon. Mereka yang disurvei merupakan pemilih kritis.

"Karena mereka cenderung punya kesempatan lebih banyak untuk mendapatkan informasi sosial politik dan karena itu cenderung kritis dalam menilai berbagai persoalan," terang Deni.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Bukan Capres Boneka!

Survei telepon dilakukan dengan metode random digital. Sampel dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Kemudian dilakukan validasi nomor sehingga mereka yang merupakan WNI dan punya hak pilih yang dilakukan proses wawancara. 

Telepon yang terakhir dikontak 18.343 nomor. Dari sana diperoleh ada 2.098 total pemilik telepon yang merupakan WNI dan pada akhirnya ada 925 responden yang berhasil diwawancarai.

Survei telepon ini diperkirakan memiliki margin of error plus minus 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.

"Ternyata mayoritas, ada 57 persen yang ingin capres yang bisa melanjutkan program pemerintahan sekarang di bawah Presiden Jokowi. Jumlahnya lebih banyak dibanding yang menginginkan capres yang akan mengubah program Presiden Jokowi, yaitu 33 persen. Ada 10 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab," bebernya. 

BACA JUGA: Megawati Ragukan Survei-Survei Politik Capres, Ditengarai Bayaran

Deni menyebut, pihaknya sudah melakukan survei dengan menanyakan pertanyaan ini dua kali. Sebelum 2-5 Mei 2023, yakni pada 25-28 April 2023, menanyakan pertanyaan yang sama dan hasilnya ternyata sangat konsisten.

"Mayoritas lebih dari 50 persen juga lebih menginginkan capres yang akan melanjutkan program Presiden Jokowi. Jadi mayoritas menginginkan capres ini bisa melanjutkan program dari pemerintahan sebelumnya, yaitu Pemerintahan Pak Jokowi," terangnya.

Kemudian kata dia, Ganjar Pranowo paling banyak dinilai sebagai capres yang akan melanjutkan program Pemerintahan Jokowi, yakni 58 persen. Prabowo Prabowo 36 persen, dan Anies paling rendah 27 persen.

Kemudian mereka yang mempersepsikan bahwa capres yang akan mengubah kebijakan Presiden Jokowi paling banyak dialamatkan kepada Anies Baswedan, yakni 47 persen.

"Jadi ada 47 persen yang menilai Anies akan mengubah program atau kebijakan Presiden Jokowi. Lebih banyak dibanding yang menilai ia akan melanjutkan, yakni 27 persen," ungkapnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya