Daerah Kamis, 06 Februari 2025 | 22:02

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hari Kedua di Depok Dihadiri Ratusan Warga

Lihat Foto Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hari Kedua di Depok Dihadiri Ratusan Warga Anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari dan BGN sosialisasi Makan Bergizi Gratis di Cinere Depok.
Editor: Yohanes Charles

Depok- Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) memasuki hari kedua dan kembali mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 5 Februari 2025, sebagai hasil kerja sama antara DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN).

Program MBG sendiri telah resmi diluncurkan sejak 6 Januari 2025 dan akan terus diperluas cakupannya ke berbagai daerah di Indonesia.

Pada hari kedua sosialisasi yang digelar di Cinere, Kota Depok, sekitar 300 warga hadir untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam mengenai program ini.

Dukungan Penuh dari DPR dan BGN

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari, anggota DPRD Kota Depok, Aditya Wiradi Putra, serta perwakilan dari Badan Gizi Nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Lucy Kurniasari menyampaikan secara rinci tujuan dari program ini, yang disambut dengan antusias oleh masyarakat.

“Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bagi anak-anak dan ibu. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat menekan angka stunting dan malnutrisi yang masih menjadi tantangan di Indonesia,” ujar Lucy.

Ia juga menjelaskan bahwa program ini menyasar empat kelompok utama, yaitu:

1. Pelajar (mulai dari PAUD hingga SMA, termasuk santri di pesantren)

2. Balita

3. Ibu hamil

4. Ibu menyusui

Lucy menegaskan bahwa makanan yang diberikan dalam program ini telah memenuhi standar gizi yang ketat, mencakup kebutuhan protein, vitamin, mineral, serta energi yang mencukupi. Dengan begitu, program ini tidak hanya sekadar memberikan makanan gratis, tetapi juga memastikan setiap penerima mendapatkan asupan yang benar-benar bernutrisi.

Anggaran Besar untuk Menjangkau Lebih Banyak Penerima Manfaat

Dalam pelaksanaannya, pemerintah mengalokasikan Rp 71 triliun untuk menjalankan program ini hingga September 2025, dengan target mencapai 17,5 juta penerima manfaat. Namun, seiring dengan meningkatnya komitmen terhadap program ini, Menteri Keuangan mengumumkan tambahan anggaran sebesar Rp 100 triliun, sehingga total dana yang dialokasikan mencapai Rp 171 triliun.

Dengan penambahan dana ini, cakupan program bisa diperluas hingga 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.

Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu inisiatif utama dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kebijakan ini selaras dengan strategi pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju.

“Meningkatkan kualitas gizi masyarakat adalah langkah strategis dalam membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif. Gizi yang cukup adalah fondasi utama dalam menciptakan SDM yang unggul,” lanjut Lucy Kurniasari.

Selain itu, program ini juga sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan terbentuknya generasi muda berkualitas yang siap membawa Indonesia menuju status negara maju.

Berdasarkan berbagai riset, Indonesia diprediksi akan memiliki populasi usia produktif yang besar pada 2045. Oleh karena itu, investasi dalam pemenuhan gizi sejak dini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan masa depan bangsa.

Jaringan Dapur Gizi untuk Menyukseskan Program MBG

Dalam mendukung kelancaran distribusi makanan bergizi, pemerintah telah membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau yang lebih dikenal sebagai Dapur MBG. Data per 22 Januari 2025 mencatat bahwa sudah ada 245 dapur MBG yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.

Badan Gizi Nasional (BGN) bertanggung jawab atas pengelolaan dapur-dapur ini, dengan setiap unit dikepalai oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN.

Kepala SPPG bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga, distribusi berjalan lancar, serta transparansi anggaran tetap terjamin. Selain itu, sekitar 46 hingga 47 warga lokal turut diberdayakan di setiap dapur MBG sebagai tenaga kerja.

“SPPG tidak hanya memastikan setiap makanan yang diberikan memiliki kandungan gizi yang sesuai standar, tetapi juga bertanggung jawab dalam hal kebersihan, pengelolaan gizi, hingga manajemen limbah agar program ini berjalan dengan baik,” jelas Lucy Kurniasari.

Pemerintah telah menetapkan target ambisius dalam distribusi makanan bergizi melalui program ini. Pada April 2025, ditargetkan 3 juta anak sudah menerima manfaat MBG. Jumlah ini akan meningkat menjadi 15 juta penerima pada Agustus 2025, dan pada akhir tahun diharapkan seluruh anak Indonesia bisa menikmati makanan bergizi secara gratis.

Dengan skema yang terstruktur dan pendanaan yang memadai, program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi terobosan besar dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia, sekaligus membangun generasi yang lebih sehat dan kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya