Daerah Minggu, 02 Maret 2025 | 14:03

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis, Warga Manokwari Sambut Antusias

Lihat Foto Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis, Warga Manokwari Sambut Antusias Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, serta perwakilan Badan Gizi Nasional, Alfa Riza sosialisasi MBG di Manokwari, Papua Barat.
Editor: Yohanes Charles

Manokwari—Pemerintah melalui DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) terus menggencarkan upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat dengan memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Pada Sabtu, 22 Februari 2025, ratusan warga Manokwari berkumpul di RM Otawar Oransbari, Muari, untuk menghadiri sosialisasi program yang diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam penanganan stunting dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, serta perwakilan Badan Gizi Nasional, Alfa Riza. 

Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam mendukung program ini agar berjalan optimal di daerah-daerah, termasuk di Papua Barat.

Mendukung Masa Depan Anak-anak Papua Barat

Dalam sambutannya, Obet Rumbruren menekankan bahwa program ini bukan sekadar penyediaan makanan gratis, tetapi merupakan investasi besar bagi masa depan bangsa.

"Program ini adalah bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap generasi penerus. Jika anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, mereka bisa tumbuh sehat, cerdas, dan lebih fokus dalam belajar," ujar Obet.

Program MBG ini didesain untuk menjangkau berbagai kelompok masyarakat, mulai dari anak usia dini, pelajar pendidikan dasar hingga menengah, serta lembaga pendidikan agama seperti pesantren dan seminari. Tak hanya itu, ibu hamil dan menyusui juga masuk dalam daftar penerima manfaat guna memastikan bayi yang mereka lahirkan tumbuh dengan sehat dan kuat.

Untuk memastikan distribusi tepat sasaran, data penerima program diperoleh dari DAPODIK (sekolah umum) dan EMIS (sekolah berbasis agama di bawah Kementerian Agama).

Meningkatkan Ekonomi Lokal, Menyerap Hasil Petani dan Peternak

Selain berdampak pada kesehatan masyarakat, program MBG juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dalam implementasinya, Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat sebagai penyedia bahan baku untuk dapur-dapur yang mengolah makanan bergizi bagi masyarakat.

Alfa Riza, Tenaga Ahli Sistem dan Tata Kelola BGN, menjelaskan bahwa setiap hari, ribuan porsi makanan diproduksi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan tenaga kerja dari masyarakat setempat.

"Kami memastikan bahwa bahan makanan berasal dari daerah ini sendiri, sehingga para petani dan peternak memiliki pasar yang stabil. Misalnya, satu dapur bisa menyerap hingga 3.000 butir telur dan ratusan kilogram beras setiap hari," jelas Alfa.

Hal ini memberikan efek domino bagi ekonomi daerah—memastikan stabilitas harga pangan, meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, serta membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski program ini telah berjalan di berbagai wilayah, tantangan utama masih ada, terutama terkait distribusi ke daerah terpencil. Infrastruktur yang terbatas dan medan yang sulit menjadi kendala dalam menjangkau masyarakat di pelosok. Namun, pemerintah terus mencari solusi agar akses terhadap makanan bergizi bisa merata.

Dukungan dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat sangat diharapkan agar program ini bisa berkembang lebih luas.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, mendapatkan hak yang sama untuk tumbuh sehat dan cerdas," pungkas Obet Rumbruren.

Dengan tekad kuat dan kerja sama semua pihak, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi tonggak penting dalam menciptakan generasi emas 2045, generasi yang akan membawa Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya