Medan - Sebanyak 22 bakal calon (bacalon) anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sumatra Utara dinyatakan memenuhi syarat alias MS.
Salah satunya adalah Pendeta (Pdt) Penrad Siagian. Ke-22 nama tersebut sudah diserahkan KPU Sumatra Utara ke KPU RI, yang akan menetapkan calon dan mengumumkan ke publik.
Rekapitulasi dan penetapan hasil akhir bacalon dilakukan KPU Sumatra Utara di Medan pada Selasa, 11 April 2023
"Nanti itu diumumkan ke publik dan disampaikan pada bacalon untuk dapat digunakan proses pencalonannya pada 1 Mei 2023,” kata Komisioner KPU Sumatra Utara, Batara Manurung.
Pdt Penrad Siagian
Penrad Siagian berlatar seorang pendeta dan juga aktivis. Mengucap syukur saat namanya termasuk dari 22 yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai bacalon anggota DPD RI untuk Pemilu 2024.
"Puji Tuhan, setelah menjalani proses panjang dan cukup melelahkan akhirnya penyerahan berkas persyaratan dukungan untuk menjadi bakal calon anggota DPD RI Sumatra Utara akhirnya dapat diselesaikan," tulis Penrad di akun Facebooknya, dilansir Rabu, 12 April 2023.
Penrad dinyatakan oleh KPU Sumatra Utara memenuhi syarat dukungan, dengan sebaran di 33 kabupaten/kota di Sumatra Utara.
"Terima kasih untuk semua doa dan dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan di tahap awal perjuangan ini," katanya.
Secara khusus dia sampaikan terima kasih bagi gereja-gereja dan seluruh warga gereja di Sumatra Utara.
"Kawan-kawan pelayanan, para pendeta dari berbagai denominasi, kawan-kawan komunitas lintas iman dan juga kawan-kawan yang telah menjadi relawan dalam proses ini," katanya.
Penrad maju untuk pencalonan DPD RI daerah pemilihan Sumatra Utara mengusung tagline Tak Seorang Pun Boleh Diabaikan.
"Ini adalah sebuah refleksi dari pengalaman bahwa selalu saja kelompok rentan sering bahkan tak jarang dengan sengaja diabaikan dalam berbagai kebijakan," katanya.
Mereka adalah petani, buruh, kaum miskin kota, masyarakat desa, masyarakat adat, perempuan, anak-anak, kelompok disabilitas, kaum minoritas baik suku, agama dan lainnya.
BACA JUGA: Ini 22 Bakal Calon Anggota DPD RI Sumatra Utara
Tidak jarang dijadikan korban dan dikambinghitamkan. Karena kelompok-kelompok kaum rentan ini dianggap tak memiliki kekuatan dan kapasitas untuk menuntut haknya sebagai warga negara yang sah di republik ini.
"Perjuangan hingga Tidak Seorangpun Boleh Diabaikan adalah sebuah gerakan perjuangan dari berbagai kelompok yang akan berdampak ketika rakyat bersatu dan menjadi kuat untuk berjuang bagi dirinya sendiri secara bersama-sama. Tidak Seorangpun Boleh Diabaikan adalah panggilan untuk bergerak dan berjuang bersama bagi keadilan dan kebenaran," tukasnya.
Profil
Pdt Penrad Siagian MTh lahir di Rantau Prapat tahun 1976. Menikah dengan Pdt Elvita Sembiring Meliala, seorang pendeta Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).
Semasa kuliah aktif di Biro Pemuda PGI Wilayah Sumatra Utara. Setelah lulus dari STT Abdi Sabda Medan tahun 2000, dan melanjutkan studi ke Universitas Duta Wacana dan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Penrad tamat tahun 2013. Dia bertugas pada Biro Dialog Antar Iman Sinode GBKP tahun 2005-2010, sebagai Steering Committee Hubungan Islam Kristen Konsorsium Indonesia-Belanda pada tahun 2008- 2011.
Aktif di Pusat Studi Agama-Agama UKDW Yogyakarta. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif PGI tahun 2015-2019. Dia juga pendiri dan Direktur Paritas Institut hingga saat ini.[]