News Jum'at, 15 Juli 2022 | 15:07

Sri Lanka Krisis Ekonomi, Pemerintah Indonesia Diminta Jamin Keselamatan WNI

Lihat Foto Sri Lanka Krisis Ekonomi, Pemerintah Indonesia Diminta Jamin Keselamatan WNI Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani.(Foto:Opsi/Istimewa)

Jakarta - Sri Lanka tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk, di mana sebelumnya negara ini dilanda krisis ekonomi yang ditandai inflasi selama berbulan-bulan dan pemadaman listrik yang berkepanjangan.

Hal ini disebabkan pemerintah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor barang-barang vital.

Merespons krisis politik yang sedang terjadi di negara tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani meminta pemerintah memastikan perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Sri Lanka.

Dia menjelaskan, berdasarkan catatan KBRI, terdapat 340 WNI di Sri Lanka yang mayoritasnya adalah pekerja migran sektor pariwisata dan sektor konstruksi, serta WNI yang menikah dengan warga negara Sri Lanka.

"Pelindungan WNI sangat penting, utamanya untuk memastikan mereka tidak terkena imbas baik fisik seperti keselamatan pribadi akibat unjuk rasa maupun krisis karena kehilangan pekerjaan akibat gejolak ekonomi dan politik yang terjadi di Sri Lanka," kata Christina dalam keterangannya, Jumat, 15 Juli 2022.

Selain itu, Komisi I mendorong pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemenlu dan Perwakilan untuk mematangkan rencana kontinjensi dalam penanganan situasi di Sri Lanka. Mulai dari distribusi bantuan logistik sampai dengan evakuasi ketika diperlukan.

Politisi Partai Golkar ini percaya KBRI Kolombo sanggup mengutamakan keselamatan dan perlindungan warga negara asal Indonesia selama krisis berlangsung.

Serta bersama-sama berharap agar situasi krisis politik Sri Lanka bisa segera teratasi serta situasi kembali normal.

"Pada WNI di Sri Lanka, kami meminta agar aktif membangun komunikasi dengan KBRI Kolombo untuk memonitor perkembangan, termasuk mematuhi arahan KBRI seperti menghindari tempat-tempat kerumunan massa, membatasi pergerakan kecuali untuk hal-hal esensial, serta tidak terlibat langsung atau tidak langsung dalam aksi demonstrasi," ucap Christina.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya