News Kamis, 02 Februari 2023 | 19:02

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada 2023 Melambat

Lihat Foto Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada 2023 Melambat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. (Foto: Instagram).
Editor: Rio Anthony

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 melambat.

Ia memperkirakan kenaikan ekonomi tahun ini tidak akan sekuat prediksi tahun sebelumnya yang mencapai 5,2-5,3 persen.

Kendati demikian, Sri Mulyani tetap optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di atas angka 5 persen pada tahun 2023.

Keyakinan ini muncul usai pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Desember 2022 lalu.

Selain itu, ia juga menilai meningkatnya penanaman modal asing (PMA) dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Ke depan, pertumbuhan ekonomi nasional 2023 diperkirakan tetap kuat, meski pun sedikit melambat sebagai dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global," katanya dalam konferensi pers KSSK, Selasa 31 Januari 2023.

Pada kuartal I 2023, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih cepat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sebab, Covid-19 sudah reda dan momen Ramadan juga dekat.

"Jadi kuartal I 2023 ini momentum pertumbuhan masih akan kuat. Kemudian masuk Ramadan dan hari raya yang berarti tahun ini akan tetap full selebrasinya dan menimbulkan momentum pemulihan yang bertahan bagus," jelas Ani.

Menurutnya, inflasi pada tahun 2023 akan lebih stabil dibanding tahun sebelumnya. Hal ini membuat masyarakat memiliki kemampuan lebih untuk berbelanja dan sinyal positif investasi semakin besar.

Pada tahun ini, perlambatan ekonomi global diperkirakan akan terlihat lebih jelas akibat potensi resesi di negara-negara maju seperti AS dan Eropa.

Namun, risiko perlambatan tidak akan terlalu berpengaruh karena adanya dukungan penghapusan kebijakan zero Covid-19 di China.

"Ke depan, ekonomi global diperkirakan akan tumbuh lebih lambat akibat fragmentasi geopolitik dan risiko resesi di AS dan Eropa," jelasnya.

Kendati demikian, Sri Mulyani memastikan kondisi ekonomi Indonesia akan tetap stabil dan terjaga. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya