News Minggu, 28 November 2021 | 16:11

Stafsus Erick Thohir Tegur Ahok: Jangan Sampai Jadi Komut Rasa Dirut!

Lihat Foto Stafsus Erick Thohir Tegur Ahok: Jangan Sampai Jadi Komut Rasa Dirut! Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. (foto: Tribunenews/Ilham Rian Pratama).

Jakarta - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegur Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, jangan merasa menjadi direktur utama (dirut). Arya merespons keterangan Ahok menyoal banyaknya kontrak-kontrak di BUMN yang bermasalah.

Arya pun bilang, hal yang sudah disampaikan Ahok itu telah lama dan banyak dibahas oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

"Harusnya beliau lihat juga bahwa apa yang diomongkan beliau itu udah lama diomongkan Pak Erick Thohir. Mulai dari urusan bahwa jangan sampai project-project itu jadi bancakan korupsi, bahwa BUMN itu adalah perusahaan milik negara. Kemudian juga kalaupun ada kerja sama dengan BUMN harus win-win solution, tidak boleh ada yang dirugikan. Itu semua itu sudah dibicarakan oleh Pak Erick jauh-jauh hari," kata Arya kepada wartawan dikutip Opsi, Minggu, 28 November 2021.

Dia menyebutkan, Kementerian BUMN telah memiliki 5 program transformasi BUMN. Arya inginkan, Ahok harusnya mengetahui hal tersebut. Sebab, program ini dijalankan oleh semua BUMN.

Arya mengaku heran apabila Ahok tidak kunjung memahami 5 program transformasi BUMN. Sebagai komisaris utama, Ahok seharusnya menjadikan program tersebut sebagai acuan. Selanjutnya ia menegur mantan Gubernur DKI Jakarta itu agar sebagai komisaris utama, jangan merasa jadi direktur utama.

"Dan itu harusnya diterapkan juga di Pertamina 5 transformasi itu. Dan beliau kan sebagai komut harus membicarakan itu juga di sesama komisaris, di dewan komisaris. Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina juga menjadi komisaris merasa direktur gitu. Komut merasa dirut itu jangan, harus tahu batasan-batasannya," kata Arya.

Ia pun berharap Ahok banyak belajar. Ia tak ingin Ahok sebagai komisaris utama `ketinggalan kereta`.

"Dan kita berharap ke depan Pak Ahok makin banyak nih belajar dari apa yang sedang dilakukan oleh BUMN. Jangan sampai Pak Ahok ketinggalan kereta. Masa Pak Ahok sebagai komut ketinggalan kereta," ujarnya.

Ahok sebelumnya mengatakan, jika banyak kontrak BUMN bermasalah. Kondisi itu terjadi juga di Pertamina. "Banyak kontrak di BUMN yang sangat merugikan BUMN juga, termasuk Pertamina. Itu yang saya marah, ini lagi kita koreksi nih. Kenapa kontrak-kontrak ini menguntungkan pihak lain?" kata Ahok dikutip dari YouTube-nya, Minggu, 28 November 2021.

Ahok lantas menduga, BUMN itu berlindung pada oknum di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Itu mens rea-nya ada. Mungkin anda terlindungi oknum BPK, tidak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar mungkin ya. Tapi, kalau saya, pasti anda saya proses," kata Ahok. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya