Toba - Sejak beberapa tahun terakhir jumlah pelajar SMP di Kabupaten Toba, Sumatra Utara yang masuk SMA Unggul terbilang sedikit. Kondisi ini memaksa Dinas Pendidikan setempat menggenjot siswa SMP masuk SMA Unggul Del maupun Yayasan Pendidikan Soposurung.
Rikardo Hutajulu selaku Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Toba yang ditemui pada Selasa, 1 Maret 2022 sore mengatakan, pihaknya telah membuat beberapa strategi untuk mewujudkan target tersebut. "Target kami 100 siswa masuk SMA Unggul untuk tahun ini," ujar Rikardo memulai keterangannya.
Beberapa strategi sudah dijalankan oleh Dinas Pendidikan untuk mencapai target 100 siswa, termasuk membina dan melatih para guru yang ada di Kabupaten Toba.
Baca juga: Inalum Berikan Komputer dan Akses Internet di SMPN 2 Pintu Pohan Toba
"Langkah pertama melatih para guru yang dilatih langsung oleh Surya Institute," kata Rikardo.
Para guru yang telah dilatih kemudian ditugaskan untuk mendidik para pelajar untuk tingkat kelas III SMP.
"Jadi pembinaan para pelajar ini kami bagi-bagi. 46 siswa dilatih khusus di Kecamatan Pintu Pohan Meranti yang dibina langsung oleh bimbel yang dimulai tanggal 6 Januari sampai tanggal 26 Februari," sebutnya menjelaskan.
Sementara pelajar lain dibina oleh para tenaga pendidik dari Surya Institute sebanyak 52 siswa, dan 150 siswa lain dibina oleh para guru yang sebelumnya telah mendapat pelatihan dari Surya Institute yang dipusatkan di lima lokasi, yakni Kecamatan Habinsaran, Kecamatan Silaen, Kecamatan Porsea, Kecamatan Laguboti dan Kecamatan Balige.
"622 siswa lain dibina di sekolah masing-masing," ujar Rikardo.
Sementara untuk para pelajar yang kurang mampu secara finansial namun berhasil masuk ke SMA Unggul, akan diberikan beasiswa oleh pemerintah.
Baca juga: Fasilitasi Pelatihan Masuk SMA Unggul, Martin Manurung Semangati Pelajar di Toba
"Saya sudah bicara dengan beberapa perusahaan dan mereka siap membantu beasiswa bagi siswa kurang mampu yang masuk SMA Unggul," sebutnya lagi.
Menurut Rikardo, selama ini kondisi ekonomi menjadi kendala utama bagi para siswa, sehingga tidak mendaftar ke SMA Unggul.
"Selama ini banyak yang pesimis. Makanya kami harus merawat dan menjaga cita-cita anak-anak ini agar tetap optimis bersekolah di SMA Unggul. Tugas anak-anak hanya belajar dan lulus, soal biaya, jika memang benar tidak mampu akan kami berikan beasiswa full, agar anak-anak bisa menggapai cita-cita mereka," ujarnya melanjutkan.
Sedangkan untuk beasiswa prestasi, Rikardo Hutajulu mengaku berencana untuk memberikan beasiswa tersebut.
"Ya, rencananya kami juga akan memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi," sebutnya mengakhiri sembari menambahkan pihaknya optimis mencapai target tersebut. [Alex]