Jakarta - Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Sumatra Utara, Pdt. Penrad Siagian menyesalkan terjadinya kehilangan suara di data real count KPU yang diakses melalui website pemilu2024.kpu.go.id.
Tim Information Technology (IT) Penrad, Siagian menjelaskan bahwa pihaknya menemukan kurang lebih 4 kali suaranya mengalami pengurangan. Bahkan hilang dalam kurun waktu satu minggu terakhir dari situs data real count KPU, di mana tahapan rekapitulasi sedang berlanjut ditingkat kecamatan.
"Tim IT kami menemukan terjadi pengurangan suara yang signifikan, dan kejadiannya terjadi berulang, kurang lebih 4 kali. Kami sangat kecewa, terlebih kejadian ini terjadi saat proses rekapitulasi sudah di tingkat kecamatan," kata Siagian dalam keterangannya, Rabu, 28 Februari 2024.
Tim IT tersebut menyampaikan bahwa dugaan adanya permainan yang dengan sengaja mengubah hasil suara dari tingkat TPS menuju rekapitulasi tingkat kecamatan.
"Ini kan dari C Hasil TPS ke D Hasil Kecamatan bisa saja ada yang mengubah dengan sengaja, karena di tahapan-tahapan seperti ini sangat rawan terjadi kecurangan, buktinya suara kami hilang beberapa kali setelah data rekap sudah ditingkat kecamatan," ujarnya.
Ia menjelaskan, timnya memperlihatkan sampel data yang berhasil dihimpun, bahwa di tanggal 25 Februari 2024, pukul 12.01 Wib menunjukkan jumlah suara yang diperoleh sebanyak 221.153 (9,42 persen) dari data yang masuk sebanyak 54,37 persen atau dari data C Hasil sebanyak 24.942 TPS.
Kemudian, di hari yang sama pukul 20.01 Wib berkurang menjadi 220.719 (9,37 persen) dari data yang masuk sebanyak 54,45 persen atau dari jumlah C Hasil sebanyak 24,980 TPS.
Merujuk hal itu, sambung dia, suara Pdt. Penrad Siagian hilang, atau diperkirakan sebanyak ribuan berkurang dalam kurun waktu 8 jam, sementara proses input rekapitulasi di real count KPU bertambah.
"Logikanya harusnya semakin banyak data C hasil TPS yang masuk, suara kami bertambah atau minimal tidak berkurang. Jika asumsinya dari data C hasil yang bertambah sebanyak 1.56 persen atau sebanyak 715 TPS suara kami harusnya bertambah atau tetap. Ini kok makin berkurang ribuan, dan terjadi berulang kali? Ini dasar kami mempertanyakan ke KPU," tuturnya.
Sementara saat ditanya apa tindakan yang akan dilakukan pihaknya, tim IT menegaskan akan menyurati KPU sebagai tindak lanjut atas temuan-temuan yang merugikan pihaknya.
"Suara kami berkurang beberapa kali sementara calon yang lain tidak, jelas ini merugikan kami. Kami akan menyurati KPU untuk mempertanyakan hal ini," ucap Siagian.[]