News Senin, 04 Maret 2024 | 18:03

Suara PSI Bertambah Drastis, Grace Natalie Minta Semua Pihak Tak Tendensius

Lihat Foto Suara PSI Bertambah Drastis, Grace Natalie Minta Semua Pihak Tak Tendensius Grace Natalie. (Foto: Ist)

Jakarta - Elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai wajar saja jika ada penambahan suara saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024.

Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengingatkan agar semua pihak tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk partainya.

"Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace Natalie seperti mengutip keterangannya, Jakarta, Sabtu, 2 Maret 2024.

Ia menjelaskan, berbagai kemungkinan masih dapat terjadi selama KPU masih merekapitulasi suara para pemilih.

Diketahui, rekapitulasi suara sementara KPU menunjukkan PSI memperoleh 3,13 persen suara dari pemilihan anggota DPR RI per Sabtu, 2 Maret 2024, pukul 12.00 WIB. Dalam periode waktu itu, suara yang terhitung mencapai 65,73 persen.

Dengan demikian, PSI hanya membutuhkan kurang dari satu persen suara, tepatnya 0,87 persen suara, untuk dapat mencapai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen.

Merespons hal tersebut, Grace optimis partainya dapat mencapai ambang batas parlemen.

"Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," ujarnya.

Dalam beberapa hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei, salah satunya dari Indikator, PSI memperoleh 2,66 persen suara, sementara hasil rekapitulasi sementara KPU (real count) 3,13 persen. Ada perbedaan sampai 0,47 persen dari dua perhitungan itu.

Ia berpandangan bahwa perbedaan itu tidak hanya dialami PSI, tetapi juga partai-partai lain. 

Dia menyebut dari hasil quick count Indikator, suara PKB dan Partai Gelora juga lebih besar di rekapitulasi suara KPU dibandingkan dengan hasil hitung cepat.

Oleh karena itu, ia menyesalkan penilaian beberapa pihak yang dia nilai tendensius terhadap PSI. 

"Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung," tuturnya.

"Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik," ucap Grace menambahkan.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya