Jakarta - Pengacara keluarga Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis menuding Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) selagi masih hidup pernah menodongkan senjata api (senpi) ke arah foto komandannya itu.
Informasi tersebut, kata Arman, disampaikan oleh para aide de camp (ADC) atau ajudan dari Kepala Divisi Propam Polri nonaktif itu.
Menurut Arman, para ajudan Ferdy Sambo juga telah menyampaikan keterangan tersebut kepada Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
“Saya dapat informasi, mungkin nanti hasil pemeriksaan Komnas HAM terhadap ADC ajudan-ajudan. Bagaimana sih Yosua? Pertama, itu diperlakukan sama semua oleh keluarga,” kata Arman saat dihubungi dikutip dari Viva.co.id, Minggu, 31 Juli 2022.
Maksudnya, kata Arman, semua ajudan termasuk Brigadir J diperlakukan sama oleh keluarga Sambo, mulai baju hingga sepatu. Buktinya, lanjut dia, pernah para ajudan diajak foto bersama memakai seragam dinas kepolisian dengan keluarga Sambo.
Irjen Ferdy Sambo bersama para ajudannya. (foto: istimewa).
“Itu salah satu bukti bahwa dia diperlakukan sama, ajudan berfoto bareng dengan Pak FS maupun Ibu PC. Itu diperlakukan sama ada buktinya dan saya tanyakan,” ujarnya.
Namun, Arman mengaku kaget ada informasi bahwa Brigadir J diduga pernah menodongkan atau mengarahkan senjata apinya ke foto Sambo.
Melihat aksi Brigadir J, kata Arman, ajudan lain menegur karena dianggap tidak sopan mengingat Sambo merupakan pimpinannya.
“Informasi dari ajudan, bahwa Yosua diduga pernah mengarahkan senjatanya ke foto Pak Kadiv Propam (Irjen Sambo). Itu ditegur juga oleh ajudan. Saya tidak tanya lagi sering apa tidak (dugaan menodongkan senjata ke foto Sambo). Tapi pernah,” ucap dia.
Bukan cuma itu, lanjut Arman, Brigadir J juga pernah ditegur oleh ajudan lain karena memakai parfum milik istri Sambo, yakni Putri Candrawathi.
"Pernah Yosua juga ditegur karena pakai parfumnya Ibu PC. Ini semua yang disampaikan oleh ADC," ujarnya. Saya juga menunggu hasil yang disampaikan dari ajudan ke Komnas HAM. Kan sudah diperiksa semua,” ujarnya. []