Jakarta - Forum Komunikasi Kawasan Danau Toba (FKKDT) menolak PT Toba Pulp Lestari (TPL) Tbk menjadi sponsor Kejuaraan Nasional atau Kejurnas Rally 2022 yang berlangsung pada tanggal 5 - 7 Agustus 2022.
TPL memfasilitasi lintasan rally sepanjang 132 kilometer di kawasan konsesi perusahaan, yang berlokasi di Hutan Tanaman Industri (HTI) TPL Sektor Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Sementara, panitia penyelenggara Kejurnas Rally 2022 ini, yakni Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumatra Utara (Sumut).
Juru Bicara FKKDT, Yudhi Simorangkir menegaskan penolakan dilakukan dengan menyurati Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo dan tembusan surat tersebut ditujukan kepada Presiden RI, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Gubernur Sumut, Bupati Simalungun, dan Pengurus Daerah IMI Sumut.
Surat terbuka itu tertuang dalam lampiran No : 10/FKKDT/E/ST/VII/2022, Jakarta, yang disampaikan pada Selasa, 26 Juli 2022.
"Isi surat kami menolak dengan tegas dan FKKDT pada prinsipnya juga berterima kasih kepada organisasi IMI karena melaksanakan Kejurnas Rally Sumut 2022 dalam rangka mempromosikan pariwisata di Kawasan Danau Toba," kata Yudhi dalam keterangannya, Kamis, 28 Juli 2022.
Dia mengungkapkan, penolakan itu disampaikan kepada Ketum IMI Bambang Soesatyo alias Bamsoet karena perusahaan tersebut memiliki beberapa persoalan dengan masyarakat.
"Untuk itu kami menyurati Bapak Bamsoet supaya menolak perusahaan bermasalah dengan masyarakat lokal sebagai sponsor acara tersebut. Tidak ada alasan bagi TPL diterima oleh masyarakat dan organisasi sosial lainya," ujarnya.
Menurut dia, sebaiknya PT TPL tak perlu berpura-pura peduli Danau Toba dengan turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.
"Jangan TPL seolah-olah peduli Danau Toba, peduli masyarakatnya padahal mereka berani memukul (menganiaya) masyarakat dan mencuri tanah adat masyarakat lokal," tuturnya.
Lebih lanjut, kata dia, saat ini kondisi Danau Toba sedang tidak baik-baik saja, di mana kualitas air setiap tahunnya mengalami pengurangan.
"Saat ini kondisi Danau Toba sudah rusak dengan kualitas debit air yang berkurang sepanjang tahun. Kami melihat ini terjadi karena ketidakseimbang alam yang di mana manusia melakukan ilegal loging dan konversi hutan. Ini yang harus kita perjuangkan," katanya.
"Isi surat kami, semoga Bapak Bamsoet mendukung langkah kami dalam rangka menyelamatkan Danau Toba dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ucap Yudhi menambahkan.[]