News Minggu, 01 Oktober 2023 | 16:10

Survei Indikator Politik di Jatim, Ganjar Pranowo dan PDIP Juara

Lihat Foto Survei Indikator Politik di Jatim, Ganjar Pranowo dan PDIP Juara Ganjar Pranowo dan Jokowi. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil temuan survei yang dilakukan pada 14-20 September 2023 secara khusus di Provinsi Jawa Timur.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan langsung hasil temuan survei melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia pada Minggu, 1 Oktober 2023. 

Disebutkan, pada simulasi tiga nama pilihan presiden, Ganjar Pranowo 43.9% unggul dari Prabowo Subianto 33.8% dan Anies Baswedan 14.4%, dan sekitar 8% belum menunjukkan pilihan.

Menurut basis partai dengan dukungan lebih dari 4%, basis PDIP dan Demokrat lebih banyak mendukung Ganjar. Sementara basis PKB, Gerindra dan Golkar lebih banyak mendukung Prabowo.

Kemudian pilihan wakil presiden pada simulasi 19 nama semi terbuka, Erick Thohir 17.2% paling banyak dipilih sebagai cawapres.

Menyusul Khofifah Indar Parawansa 15.1%, Mahfud MD 11.5%, Ridwan Kamil 9.2%, Sandiaga 7.1%, Gibran 5.5%, Muhaimin Iskandar 4.9% dan AHY 4.8%, nama lain kurang dari 4%, dan belum menjawab 15.2%.

Cawapres untuk Ganjar pada simulasi 13 nama, Erick Thohir 20.1%, kemudian Khofifah 18.5%, Ridwan Kamil 13.5%, Sandiaga 9.6% paling banyak dinilai sebagai yang paling pantas menjadi wakil presiden untuk Ganjar Pranowo, nama lainnya kurang dari 5%.

Cawapres untuk Prabowo pada simulasi 10 nama, Erick Thohir 22.7%, Khofifah 20.6%, dan Gibran 9.7% paling banyak dinilai sebagai yang paling pantas menjadi wakil presiden untuk Prabowo Subianto, nama lainnya kurang dari 5%.

Diungkap pula pilihan parpol di Jawa Timur. Secara spontan, PDIP paling banyak didukung, 23.7%. 

Kemudian PKB 12.9%, Gerindra 8.9%, Golkar 4.5%, dan Demokrat 3.4%, partai Lainnya kurang dari 3%. Sementara sekitar 36.2% belum menunjukkan pilihan.

Pada simulasi daftar 18 lambang dan nama partai, PDIP paling banyak didukung, 31%. Kemudian PKB 20.2%, Gerindra 12.1%, Golkar 6.1%, Demokrat 4.9%, dan NasDem 3.4 partai Lainnya kurang dari 3%. Sementara sekitar 11.9% belum menunjukkan pilihan. 

Alasan Indikator melakukan survei di Jawa Timur, menurut Burhanuddin, karena merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa dengan potensi pemilih sekitar 16% dari total pemilih di Indonesia. 

BACA JUGA: Survei Indikator Politik: Head to Head Prabowo 45 Persen vs Ganjar 41 Persen

Besarnya potensi pemilih di Jawa Timur ini menjadi daya tarik tersendiri terutama menjelang Pemilihan Umum Presiden. 

Berdasarkan hasil empat Pilpres sejak 2004 hingga 2019, pemenang Pilpres selalu merupakan pasangan yang juga unggul di Jawa Timur selain di wilayah potensial lain. 

Artinya, Jawa Timur merupakan salah satu kunci kemenangan dalam Pilpres. Untuk memenangkan Pilpres, tidak bisa tidak, pasangan calon dan timnya harus memperhitungkan Jawa Timur sebagai salah satu prioritas.

Lalu, berbicara mengenai perilaku memilih di Jawa Timur, tidak bisa dilepaskan dari organisasi massa terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). 

Jawa Timur sejak dulu merupakan basis NU, dan arah dukungan NU turut menentukan pilihan warga Jawa Timur. 

Meski seringkali NU tidak secara resmi mendukung salah satu pasangan dalam Pilpres, namun warga membaca keberpihakan para kyai NU dan menjadikannya salah satu ertimbangan dalam memilih. 

Mengetahui kecenderungan tersebut, para calon pun berebut dukungan NU menjelang pemilu, baik dengan mengusung calon berlatar belakang NU atau mengunjungi para kyai NU untuk menunjukkan kedekatan, dengan harapan gerbong kyai NU akan ikut tergerak untuk mendukung calon tersebut.

Populasi survei  adalah seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1810 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1810 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.4% pada tingkat kepercayaan 95 persen. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya