Jakarta - Sebanyak 80.9 persen masyarakat DKI Jakarta mengaku puas dengan kinerja Anies Baswedan selama menjabat gubernur.
Demikian juga terhadap kinerja wakilnya Ahmad Riza Patria, sebanyak 71.7 persen masyarakat ibu kota merasa puas.
Hal itu sesuai hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menggelar rilis surveinya pada Jumat, 21 Oktober 2022.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan memaparkan hasil survei lembaganya, yang juga bisa diakses melalui kanal YouTube LSI.
Dalam kesimpulan yang diakses lewat rilis tersebut, diungkap bahwa kondisi umum di Jakarta dinilai umumnya positif oleh warga DKI Jakarta.
Mayoritas warga menilai kondisi pelaksanaan pemerintahan di Provinsi DKI Jakarta sangat baik/baik. Saat ini lebih banyak yang menilai kondisi politik sangat baik/baik.
Sedangkan untuk ekonomi, saat ini kebanyakan menilai ekonomi “sedang”. Sementara yang menilai baik/sangat baik lebih banyak daripada yang menilai buruk/sangat buruk.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kata dia, kondisi ekonomi rumah tangga saat ini kebanyakan dinilai “tidak ada perubahan”, sementara yang menilai lebih baik/ jauh lebih baik lebih banyak dibandingkan yang menilai lebih buruk/jauh lebih buruk.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kondisi ekonomi saat ini kebanyakan dinilai “tidak ada perubahan”, sementara yang menilai lebih baik/ jauh lebih baik lebih banyak dibandingkan yang menilai lebih buruk/jauh lebih buruk.
Disebutkan, harga-harga kebutuhan pokok mahal, kemudian banjir, dan sulit mencari pekerjaan merupakan tiga masalah utama yang sedang dihadapi sebagian besar warga DKI Jakarta hingga berakhirnya kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan pada 16 Oktober 2022 lalu.
Baca juga:
3 Hari Beroperasi, Posko Pengaduan Pemprov DKI Terima 83 Laporan dari Warga
"Secara umum kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dinilai positif oleh warga DKI Jakarta, sekitar 80.9 persen merasa puas," terangnya.
Penilaian positif juga diberikan kepada kinerja Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, 71.7 persen warga DKI menyatakan puas atas kinerjanya.
Sedangkan program yang paling popular di kalangan warga DKI adalah Enam Jenis Kartu Kesejahteraan (89%), Pembangunan JIS (77%), Lomba Balap Formula E (68%), Program Hunian DP 0 Rupiah (64%), Program Transportasi Terintegrasi (63%), Program OKE-OCE (56%), Tebet Ecopark (56%), dan Program Naturalisasi Sungai (51%).
"Umumnya mayoritas warga DKI menilai baik pelaksanaan semua program tersebut. Program yang dinilai paling kurang baik pelaksanaannya adalah Program Hunian DP 0 Rupiah," terangnya.
Dikatakannya, survei opini publik ini dilakukan awal Oktober 2022 lalu. Populasi survei seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel sebanyak 610 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) ±4% pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Sampel berasal dari seluruh Kota di Provinsi DKI Jakarta yang terdistribusi secara proporsional. Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih.
Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20% dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti. []
