News Sabtu, 26 Februari 2022 | 10:02

Tak Berkomentar Soal Penundaan Pemilu 2024, Gerindra Fokus Safari Politik

Lihat Foto Tak Berkomentar Soal Penundaan Pemilu 2024, Gerindra Fokus Safari Politik Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.(Foto:Istimewa)

Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Sekjen DPP) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku belum bisa memberikan komentar terkait usulan beberapa tokoh tentang penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Saya tidak bisa berkomentar karena memang belum mengikuti wacana itu,"  kata Muzani usai bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, seperti mengutip ANTARA, 26 Februari 2022.

Kendati sudah mendapat laporan dan cerita dari beberapa rekannya, dia berujar belum sempat mengikuti isu tersebut secara detil. Oleh sebab itu, lanjutnya, perlu waktu untuk mempelajarinya.

"Saya juga masih sedang berada di Jatim dan berkunjung ke beberapa daerah, termasuk di Madura, sehingga belum bisa memberikan respons terkait persoalan di Jakarta," ujarnya.

Namun, Wakil Ketua MPR RI itu menegaskan saat ini partainya fokus terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024, termasuk yang dilakukannya sekarang yakni melakukan safari politik ke beberapa daerah di Jatim.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengusulkan agar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ditunda selama setahun atau dua tahun.

Cak Imin mengklaim usulan itu muncul usai dirinya bertemu dengan pelaku UMKM, pebisnis, dan para analis ekonomi dari berbagai perbankan.

"Dari seluruh masukan itu saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 23 Februari 2022.

Menurutnya usulan tersebut perlu dipertimbangkan agar momentum perbaikan ekonomi tidak terjadi stagnasi seusai pandemi menghajar Tanah Air dua tahun terakhir.

Dia menjelaskan, ada tiga persoalan yang sering muncul setiap berlangsungnya pelaksanaan pemilu.

Yang pertama, kata dia, terjadinya pembekuan agresivitas ekonomi. Selanjutnya, ketidakpastian ekonomi tiap transisi kekuasaan, dan ketiga, pemilu dikhawatirkan memunculkan ancaman konflik.

"Karena itu saya melihat tahun 2024 pemilu yang rencananya kita laksanakan bulan Februari itu jangan sampai prospek ekonomi yang baik itu terganggu karena pemilu," ujarnya.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya