Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memerintahkan farmasi serta Rumah Sakit (RS) milik BUMN untuk memeriksa ulang ketentuan obat-obatan terkait kasus gangguan ginjal akut misterius (Acute Kidney Injury/AKI).
Erick menegaskan, keamanan dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam layanan kesehatan di BUMN.
"Saya sudah meminta Kimia Farma sejak awal untuk mengecek obat-obatan, tidak hanya obat batuk, tapi obat-obatan yang lain yang memang harus aman dan sesuai," kata Erick Thohir seperti mengutip keterangannya, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Ia mengungkapkan, BUMN harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
Dia berharap tidak ada pemikiran bahwa BUMN hanya ingin meraih keuntungan dalam situasi yang terjadi saat ini, seperti halnya saat pandemi.
"Kita harus berbicara tentang keselamatan karena itu saya minta Kimia Farma benar-benar menjaga supaya jangan sampai ketika masyarakat yang hari ini lagi susah ditambah lagi terbebani dengan isu-isu obat yang bahkan merenggut nyawa masa depan anak-anak Indonesia," ujarnya.
Dia mengatakan upaya pencegahan secara maksimal adalah bentuk konkret dari rasa keprihatinan yang terjadi akibat meninggalnya sejumlah anak-anak Indonesia.
Untuk itu, ia terus mendorong Kimia Farma, Indofarma, RS BUMN, dan apotek-apotek Kimia Farma untuk menyortir jenis-jenis obat yang belum ada pernyataan aman.
"Itu harus kita siapkan secara menyeluruh," ucap Menteri BUMN Erick Thohir.[]