News Sabtu, 28 Januari 2023 | 12:01

Tak Mau Ungkap Nama yang Bakal Direshuffle, PDIP: Menyangkut Masa Depan Seseorang

Lihat Foto Tak Mau Ungkap Nama yang Bakal Direshuffle, PDIP: Menyangkut Masa Depan Seseorang Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto merespons soal kemungkinan perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Hasto berpendapat, perombakan kabinet bisa dilakukan jika Presiden Joko Widodo atau Jokowi memang mengehendaki hal tersebut.

"Kalau reshuffle kan hanya bisa terjadi atas kehendak Bapak Presiden (Jokowi) dan itu kewenangan Bapak Presiden," kata Hasto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 28 Januari 2023..

Menurutnya, PDI Perjuangan sebagai partai koalisi Jokowi-Ma`ruf Amin, menyerahkan kapan perombakan kabinet dilakukan. 

Sebagai partai pendukung pemerintah, ia menyebut bahwa PDI Perjuangan sudah memberikan berbagai masukan.

Namun, kata dia, pihaknya belum bisa membeberkan nama-nama siapa saja yang berkaitan dengan perombakan kabinet. Sebab, lanjutnya, hal tersebut berkaitan dengan masa depan seseorang.

"Tentu saja sebagai partai kami memberikan masukan, tapi terkait dengan nama, ada aspek-aspek teknis. Ini menyangkut masa depan seseorang. Kami mohon maaf tidak bisa menyampaikan," ujarnya.

Ditanya kemungkinan pengumuman reshuffle disampaikan oleh Presiden Jokowi pada Rabu Pon, 1 Februari 2023 mendatang, ia menyebut bahwa setiap orang memiliki momentum dan preferensi masing-masing dalam pertimbangan memutuskan berbagai hal penting.

"Ya, Rabu Pon, berbagai momentum pada Rabu Pon itu memang sering mengandung sesuatu yang istimewa, dalam pengertian muncul kesadaran batin di dalam mengambil keputusan-keputusan strategis. Setiap orang punya preferensi itu," ucapnya.

Hasto kemudian mencontohkan Presiden pertama RI Soekarno juga memiliki preferensi pada angka, termasuk Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Maka, sambungnya, dalam membangun Waduk Jati Luhur pun memiliki makna pada angka-angka tersebut.

"Dalam menetapkan pola pembangunan semesta berencana, itu total halamannya seperti itu, mewakili (tanggal) 17, (bulan) 8, (tahun) 45; sehingga itu preferensi biasa dipilih para pemimpin. Ya, tunggu saja apakah akan terjadi reshuffle atau tidak. Kita tunggu saja keputusan Presiden," ujar Hasto Kristiyanto.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya