Jakarta - Musisi Kunto Aji mengungkapkan kekecewaannya kepada sederet figur publik yang masih enggan menyuarakan pembelaan terhadap korban kekerasan aparat dalam demonstrasi yang terjadi di sejumlah kota di Indonesia.
Berbicara kepada wartawan di belakang panggung Mimbar Bebas yang digelar Dewan Kesenian Jakarta di Plaza Taman Ismail Marzuki, pada Senin, 1 September 2025, Kunto Aji mengatakan bahwa apa yang terjadi di Indonesia baru-baru ini merupakan keresahan masyarakat yang telah lama mengendap.
"Pejabat bisa ngomong apapun tanpa konsekuensi, seolah-olah `ya gue gini, terus kalian bisa apa?`. Itu gestur yang kita alami bertahun-tahun, jadi meledaklah pada tanggal 25 kemarin," ucap Kunto Aji, dikutip Opsi pada Selasa, 2 September 2025.
Ia juga menyinggung kabar dinonaktifkannya sejumlah anggota DPR, termasuk dari kalangan artis. Menurutnya, status publik figur tak bisa menjadi tameng jika sudah menyandang gelar wakil rakyat.
Acara Mimbar Bebas digelar DKJ sebagai bentuk solidaritas dan perlawanan terhadap kekerasan negara di tengah gelombang demonstrasi yang memuncak di depan Gedung DPR-MPR RI dan kantor kepolisian.
Bertempat di Plaza Taman Ismail Marzuki (TIM), acara yang dimulai pukul 14.00 WIB ini menghadirkan pembacaan puisi, sajian musik, mural, live-painting, orasi, hingga aksi teatrikal dari berbagai seniman dan musisi.
Aksi ini digelar sebagai respons atas tragedi yang menimpa Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, menjadi simbol dari apa yang tak seharusnya terjadi. Ia tewas dalam demonstrasi, bukan karena senjata, tapi karena negara yang lupa bahwa warganya bukan musuh.
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menyebutnya sebagai tragedi yang menghancurkan ruang aman bagi warga yang bersuara. Mereka tak hanya berduka, tapi juga bersikap.
Empat poin sikap DKJ bukan sekadar pernyataan, tapi seruan: bahwa kebebasan berekspresi adalah hak yang tak bisa ditawar, bahwa kekerasan harus dihentikan, bahwa pelaku harus dihukum, dan bahwa pemerintah harus berhenti berpura-pura tuli terhadap suara rakyat.
Seniman dan musisi pun hadir, bukan sebagai penghibur, tapi sebagai saksi dan penyampai. Nama-nama seperti Aidil Usman, Ayu Utami, Cholil Mahmud, Dea Anugrah, Dolorosa Sinaga, Eka Kurniawan, Gudskul.
Baca juga: Sindir Distribusi Royalti, Kunto Aji Sebut LMKN Kalah dengan Panitia Qurban
Baca juga: Slank hingga SID Respons Demonstrasi 25-31 Agustus 2025
Lalu ada Hamzah Muhammad, Irwan Ahmett, Jimi Multhazam, Joko Anwar, Kiki Aulia Ucup, Kontras, Kunto Aji, Reda Gaudiamo, Seno Gumira Ajidarma, hingga Zen RS, berdiri di antara massa, membawa karya dan kata sebagai bentuk perlawanan. []