News Rabu, 08 Maret 2023 | 23:03

Tanah Longsor di Natuna, 35 Warga Masih Dinyatakan Hilang

Lihat Foto Tanah Longsor di Natuna, 35 Warga Masih Dinyatakan Hilang Kantong berizi jenazah korban banjir bandang dan tanah longsor dievakuasi menggunakan mobil bak terbuka sesaat setelah ditemukan di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu, 8 Maret 2023. (Foto: BNPB)
Editor: Tigor Munte

Natuna - Tanah longsor yang melanda Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, sebanyak 35 warga masih dinyatakan hilang hingga Rabu, 8 Maret 2023.

Longsor terjadi pada Senin, 6 Maret 2023. Para warga yang hilang itu diduga masih tertimbun material longsoran dengan kedalaman hingga 4 meter.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat tiba di lokasi, memastikan tim gabungan dan relawan terus melakukan upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi. 

Suharyanto meminta agar hal itu diprioritaskan hingga batas yang ditentukan pada masa tanggap darurat.

“Bagi 35 warga yang masih dinyatakan hilang ini kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk ditemukan,” kata Suharyanto.

Dia mengatakan, personel tim satgas gabungan akan ditambah, mengingat medan cakupan yang terdampak tanah longsor cukup luas dan memerlukan lebih banyak lagi anggota. 

Di samping itu BNPB, Basarnas, dan Brimob, juga akan mengupayakan anjing pelacak agar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi dapat lebih maksimal.

Kata dia, kendala utama dalam proses pencarian, pertolongan dan evakuasi juga berasal dari faktor cuaca. 

BACA JUGA: 60 Personel Gabungan Menuju Lokasi Terdampak Longsor Natuna

Dalam kurun waktu sepekan terakhir, kondisi cuaca di Pulau Serasan selalu turun hujan hampir sepanjang hari dengan intensitas ringan hingga tinggi. 

Kondisi tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan proses pencarian sehingga harus dihentikan sementara.

“Tetapi karena terkendala cuaca, hujan terus ini kadang-kadang dihentikan,” katanya.

Suharyanto bersama Gubernur Kepulauan Riau telah sepakat akan melakukan koordinasi dan kerja sama dengan BRIN, BMKG dan TNI untuk kemungkinan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). 

Selain untuk meminimalisir dampak curah hujan, Suharyanto berharap nantinya dengan TMC dapat memperlancar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi.

Korban meninggal dunia sejauh ini sebanyak 15 orang. Pada Rabu, 8 Maret 2023 hingga pukul 15.00 WIB, tim satgas gabungan menemukan kembali jasad korban. 

Penambahan temuan itu masih akan didata dan diidentifikasi lebih lanjut untuk kemudian dilaporkan sebagai data nasional. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya