Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadikan Jokowi sebagai inspirasi. Lantaran sosoknya bisa menjadi presiden, meski bukan dari kalangan elite, sebaliknya dari warga biasa.
Soal ini, Ketua Harian PSI Ahmad Ali memiliki harapan, kelak ada sosok baru seperti Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dari PSI.
"Pemimpin yang tak harus berasal dari darah biru keluarga proklamator," katanya dilansir dari laman PSI, Selasa, 25 November 2025.
Hal itu ditegaskan Ali saat berbicara di hadapan kader dan pengurus PSI Kepulauan Riau.
“Saya berharap dari Kepri ini akan lahir Jokowi-Jokowi muda, tanpa harus masuk, tanpa dia harus berasal dari keluarga darah biru politik, tanpa dia harus menjadi anaknya proklamator, tanpa dia harus anaknya pahlawan. Tapi dia ada anak petani pun, dia disamakan, dan Jokowi sudah membuktikan itu,” kata dia pada Sabtu, 22 November 2025 malam.
Ali hadir dan menyampaikan sambutan dalam Rakorwil PSI se-Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, Kepulauan Riau.
Jokowi kata dia, telah membuktikan bahwa menjadi Presiden tidak harus berasal dari keluarga kaya raya.
“Kami ingin memberikan cerita, kami ingin memberikan gambaran dan ilustrasi Pak Jokowi, dengan cerita hidup bagi rakyat jelata, bahwa rakyat jelata yang tinggal di kampung juga bisa jadi seperti Jokowi. Bisa juga jadi Presiden, tanpa partai politik, tanpa darah biru, tanpa uang yang banyak,” ujarnya.
Menurut dia, selama seseorang berpendirian baik dan selalu berinteraksi dengan rakyat, maka partai politik akan datang dengan sendirinya.
“Ketika kamu berpendirian baik, ketika kamu dimiliki rakyat, ketika kamu berinteraksi dengan rakyat, maka tidak perlu partai politik yang mengejar-ngejar kamu, karena rakyat yang akan mengejar partai politik untuk memaksa partai politik untuk mengusung kamu,” ucapnya.
Menurutnya, sudah ada bukti seseorang bisa menjadi Presiden tanpa harus berasal dari anak Proklamator ataupun pahlawan.
“Itulah kenapa PSI selalu menjadikan Jokowi sebagai patron politik, ini pengingat, penyemangat bagi orang-orang yang tidak seberuntung orang-orang yang lahir di piring emas,” imbuhnya.
Di sisi lain, dia berharap orang-orang baik tidak apatis untuk berpolitik.
Dia khawatir jika orang-orang baik diam, maka orang jahat yang akan menduduki kursi politik. []