Medan - Dua orang dokter yang terlibat dalam perkara jual beli vaksin Covid-19 di Kota Medan, dijatuhi hukuman lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Kedua dokter itu adalah dr Kristinus Saragih, ASN di Dinas Kesehatan Sumut dihukum 2 tahun penjara, dari tuntutan 3 tahun.
Sedangkan dr Indra Wirawan, ASN di Rutan Kelas IA Tanjung Gusta Medan, divonis 2 tahun dan 8 bulan penjara, dari tuntutan awal JPU yakni 4 tahun.
Dua dokter ini juga dihukum membayar denda Rp 50 juta, dengan ketentuan apabila tidak sanggup membayar diganti dengan pidana penjara selama 2 bulan. Sedang pada pembacaan tuntutan, JPU juga menuntut keduanya membayar denda Rp 100 juta subsider 3 bulan kurungan.
Putusan kepada dua dokter itu dibacakan majelis hakim yang diketuai Saut Maruli Pasaribu dalam persidangan digelar terpisah di ruang Cakra IX, Pengadilan Negeri Medan, Rabu, 29 Desember 2021.
Majelis hakim menyatakan kedua terdakwa bersalah melanggar pasal 5 ayat 2 Undang-undang nomor 31 tahun 1999 Jo Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana.
"Terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara berlanjut," kata hakim ketua, Saut Maruli Pasaribu.
Atas putusan ini, kedua terdakwa maupun JPU menyatakan pikir-pikir.
Sementara, satu terdakwa lainnya yakni Selviwaty telah terlebih dahulu dijatuhi vonis 20 bulan penjara. []