Mamuju - Akibat terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi dan kambing di sejumlah wilayah Indonesia, sejumlah peternak di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mengeluh.
Salah satunya, Lukman. Ia mengaku, harus menggelontorkan dana hingga Rp 2 juta perhari hanya untuk membeli pakan.
"Itu untuk pakan selama sapi yang akan dijual, masih berada di tempat karantina," kata Lukman, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 17 Mei 2022.
Selain itu, kata Lukman, dirinya terpaksa harus mengurangi jumlah sapi yang akan diperjualbelikan di Kalimantan.
"Dari yang biasanya 800 hingga 1000 ekor, kini hanya 100 ekor," katanya.
Ia mengaku, dirinya tidak berani mengambil resiko lantaran khawatir jika sapi yang dibawanya ke Kalimantan tertular PMK.
"Meski PMK belum ditemukan di Sulbar, tapi kami sangat terdampak, bahkan terjadi penurunan omset hingga puluhan juta rupiah," kata Lukman.
Sehingga, Ia berharap, pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi PMK.
"Apalagi, saat ini menjelang Idul Adha yang dimana permintaan hewan kurban, seperti sapi dan kambing akan meningkat," katanya.
Sebelumnya, Balai Karantina Hewan Kementerian Pertanian Sulawesi Barat (Sulbar) memperpanjang masa karantina hewan dari tiga hari menjadi 14 hari.
Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah pengawasan terhadap penyebaran PMK di Sulbar. []