Semarang - Tiga terminal bus di wilayah Jawa Tengah memiliki konsep terintegrasi dengan pusat kegiatan masyarakat, diharapkan mampu menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru.
Tiga Terminal Tipe A dimaksud yakni, Terminal Mangkang di Semarang, Terminal Tirtonadi di Solo, dan Terminal Bulupitu di Purwokerto.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan ketiga terminal yang baru selesai direvitalisasi tersebut, Sabtu, 7 Mei 2022.
Menteri Budi Karya mengatakan, setelah revitalisasi saat ini terminal bukan sekadar terminal bus biasa, tetapi memiliki fasilitas ruang serbaguna yang bisa dipergunakan untuk berbagai kegiatan.
Seperti pelayanan publik, pameran, konser musik, pernikahan, kegiatan seni budaya, olahraga, kuliner, dan kegiatan lainnya.
Hal ini menuruntya menjadi konsep baru, di mana terminal terintegrasi dengan pusat kegiatan masyarakat.
Baca juga:
Arus Mudik di Terminal Kampung Rambutan Didominasi Tujuan Sumatra
Saat meninjau Terminal Mangkang di Semarang, Menteri Budi Karya menyebut kondisi terminal menjadi lebih baik.
"Tadi saya masuk Terminal Mangkang sudah bagus dan bersih dengan konsep mal. Di Tirtonadi juga bersih, dengan konsep hub pusat kegiatan masyarakat. Begitupun di Purwokerto, terminalnya juga menjadi pusat kegiatan masyarakat,” ujarnya dilansir dari laman resmi Kemenhub.
Setelah revitalisasi, Terminal Tipe A Mangkang memiliki mal pelayanan publik di lantai 2. Ini disebut dukungan kerja sama Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang.
Sementara di lantai 1, terdapat fasilitas kegiatan komersial yang melibatkan peran serta dari pelaku UMKM.
“Sekarang Terminal Mangkang sudah masuk 350 bus, sebelumnya hanya 20 bus. Masyarakat kalau mau mendapatkan pelayanan publik seperti perizinan cukup datang ke sini saja. Ini telah memberikan suatu kegembiraan bagi kita,” sebut Menteri Budi Karya.
Dia berharap adanya sinergitas yang baik antara Kemenhub dengan pemerintah daerah di Jateng, dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam mewujudkan peningkatan pelayanan transportasi jalan yang selamat, aman, dan nyaman.
“Tolong ini dikelola dengan baik, antara pemerintah pusat dan daerah, ini aset bersama-sama,” ucapnya. []