Daerah Senin, 18 Juli 2022 | 16:07

Tiga Jenazah Korban Penembakan KKB di Papua Tiba di Selayar

Lihat Foto Tiga Jenazah Korban Penembakan KKB di Papua Tiba di Selayar Jenazah warga Selayar korban penembakan di Papua. (Foto: Pemprov Sulsel)
Editor: Rio Anthony

Selayar - Tiga jenazah warga Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan yang menjadi korban keganasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua telah berhasil dipulangkan.

Ada pun ketiga jenazah tersebut yaitu Dg Maramli (41), Taufan Amir (42) dan Sirajudin (27). Ketiga jenazah dibawa menggunakan kapal Feri dan tiba di Pelabuhan Pamatata, Selayar hari ini.

"Sudah tiba di Selayar, tadi malam jam 24.00 diberangkatkan ke pelabuhan Benteng Selayar," ujar kata Iksar Rais, kemenakan Taufan Amir saat diwawancara, Senin pagi 18 Juli 2022.

Iksar menjelaskan Dg Maramli telah sampai terlebih dahulu di kampung halamannya di Kayuadi, Kecamatan Takabonerate, Selayar pagi tadi.

Sedangkan Taufan Amir dan Sirajuddin baru tiba di Pulau Jampea kampung halamannya sekitar pukul 09.30 WITA.

"Pak Sirajudin dan Taufan satu kampung di Pulau Jampea. Kalau Dg Maramli infonya sudah tiba di Kayuadi tadi pagi," kata Iksar Rais.

Iksar mewakili keluarga besar Taufan Amir mengaku merasa terpukul atas kejadian ini sebab korban merantau ke Papua untuk mencari nafkah.

"Keluarga pasti merasa terpukul karena saat pergi alasannya untuk mencari nafkah. Tapi keluarga di sini juga cukup lega dengan kepulangannya," sebutnya.

Ia mengungkap, Taufan berangkat ke Papua untuk bekerja di salah satu pabrik batu bata milik kenalannya karena penghasilan di daerahnya masih kurang untuk mencukupi istri dan anaknya.

"Dia sempat menawarkan diri dengan seorang yang dikenal di Papua bernama Haji Sahabut. Komunikasi terakhir Haji Sahabut tidak menerima karena karyawannya penuh. Cuma dia ngotot berangkat dan terakhir dia kerja di salah satu kios di Papua," ujar Iksa.

Lanjutnya, Iksar berharap agar pemerintah menindak tegas pelaku dalam hal ini KKB agar kejadian tidak terulang kembali.

"Tindakan penembakan ini harus ditindak tegas oleh pemerintah daerah Papua mau pun pemerintah Indonesia. Terus kami juga berharap ada uluran tangan dari pemerintah untuk para korban-korban yang ditinggal, karena rata-rata yang ke sana dan jadi korban adalah tulang punggung keluarga," pungkasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya