Daerah Kamis, 06 Januari 2022 | 12:01

Tiga Orang Meninggal akibat Banjir di Aceh Utara

Lihat Foto Tiga Orang Meninggal akibat Banjir di Aceh Utara Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Provinsi Aceh mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak. (Foto: BNPB)
Editor: Tigor Munte

Aceh - Tiga orang meninggal pasca bencana banjir di Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Dan sebanyak 31.843 jiwa mengungsi akibat peristiwa ini. 

Dilaporkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara telah menyalurkan bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Provinsi Aceh serta mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak.

BPBD bersama dinas sosial setempat membuat dapur umum guna memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi.

Pemerintah Provinsi Aceh telah memberikan bantuan berupa beras 5.000 Kg, minyak goreng 500 liter, gula pasir 250 Kg, air mineral dalam kemasan 400 kardus (6.000 liter) dan telur ayam buras 6.000 butir serta mie instan 500 kardus.

Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan tiga sungai meluap, antara lain Sungai Krueng Peutoe, Krueng Keureuto dan Krueng Pirak pada Jumat, 30 Desember 2021 pukul 07.00 waktu setempat dengan tinggi muka air 10 sampai 60 sentimeter.

Banjir merendam 11.511 unit rumah pada 120 gampong pada 17 kecamatan, antara lain Kecamatan Dewantara, Sawang, Banda Baro, Cot Girek, Matangkuli dan Lhoksukon.

Selanjutnya Kecamatan Pirak Timu , Tanah Luas, Samudera, Langkahan, Kuta Makmur, Geureudong Pase, Syamtalira Aron, Paya Bakong, Tanah Pasir, Baktiya Barat dan Simpang Keuramat.

Baca juga:  Medan Banjir Usai Sejam Diguyur Hujan Deras, Warganet Singgung Janji Kampanye

Banjir juga mengakibatkan beberapa kerusakan meliputi satu unit jembatan rusak ringan, dua tanggul jebol serta 41 hektare lahan sawah terdampak.

Guna mengantisipasi adanya peningkatan debit air, BPBD melakukan monitoring situasi dan kondisi pada 27 kecamatan se-Kabupaten Aceh Utara melalui radio, laporan camat, whatsapp grup, media sosial serta laporan masyarakat.

Bupati Aceh Utara telah menetapkan SK Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dengan nomor: 360/1/2022 yang berlangsung selama 14 hari terhitung sejak 2 Januari sampai dengan 15 Januari 2022.

Kondisi mutakhir saat ini banjir di beberapa kecamatan sudah mulai surut. Adapun kecamatan yang masih terdapat genangan air, yakni Kecamatan Matangkuli (0-70 cm), Tanah Luas (30-70 cm) dan Tanah Pasir (0-60 cm). 

Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Aceh Tenggara dan Aceh Utara memiliki potensi bahaya banjir dan banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi. 

Prakiraan cuaca tiga harian per 6 sampai 8 Januari 2021 yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Aceh Tenggara dan Utara didominasi cuaca cerah dan cerah berawan.

Merespons hal tersebut, BNPB melalui Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

Melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti melakukan susur sungai bersama para ahli untuk membersihkan material yang menghambat aliran air, pemantauan dan pemeliharaan kondisi tanggul, serta memantau peningkatan debit air ketika wilayah pemukiman diguyur hujan lebat.

"Perangkat daerah setempat juga dapat mempersiapkan rencana kedaruratan, seperti evakuasi dan penyaluran bantuan sekaligus penyiapan fasilitas dalam mendukung pelaksanaan protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19 di pengungsian," pungkas Abdul Muhari. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya