Depok – Tim Makan Bergizi Gratis (MBG) sosialisasikan program strategis nasional MBG Rabu, 30 April 2025. Sosialisasi ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat asupan gizi yang cukup dan menekan kasus stunting.
Kegiatan sosialisasi program MBG dilaksanakan di Gedung Graha Harmas Brataseni, Depok. Acara yang diikuti oleh 300-an peserta ini dimulai pada pukul 09.00 WIB.
Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Nuroji, Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi BGN Dedi Suprijadi, serta Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Rakha Pratama.
Anggota Komisi IX DPR RI Nuroji menyampaikan bahwa sosialisasi ini dilakukan untuk mengedukasi masyrakat mengenai asupan gizi yang baik bagi tubuh.
“Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pemahan yang lebih baik mengenai peran Badan Gizi Nasional dalam masalah gizi di Indonesia, serta bagaimana kita bisa bersama-sama mengatasi masalah tersebut,” tutur Nuroji.
“Oleh karena itu mari kita bersinergi dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya di kota Depok ini,” lanjutnya.
Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Program Makan Bergizi Gratis juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
Kemudian, perwakilan BGN Dedi Suprijadi menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis ini akan disalurkan merata ke penerima manfaat yang ada di Kota Depok.
“Dengan diadakannya program Makan Bergizi Gratis, masyarakat juga dapat bermitra dan juga bisa menaikan perekonomian warga,” terangnya.
Program MBG juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setiap harinya, ribuan porsi makanan disiapkan di dapur yang dikelola oleh tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Termasuk 45 - 50 warga yang akan bekerja menjadi petugas di dapur sehat. []
