Daerah Rabu, 25 Mei 2022 | 20:05

Tinjau Rumah Duafa di Abdya, Wakil Ketua DPRA: Jangan ada yang Bermain

Lihat Foto Tinjau Rumah Duafa di Abdya, Wakil Ketua DPRA: Jangan ada yang Bermain Wakil ketua DPRA saat meninjau pembangunan rumah duafa di Abdya. (Foto: Opsi/istimewa).
Editor: Rio Anthony Reporter: , Syamsurizal

Aceh Barat Daya - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Safaruddin meninjau progres pembangunan sejumlah rumah duafa yang diusulnya dalam APBA 2022 pada, Selasa dan Rabu, 24-25 Mei 2022.

Pantauan Opsi, politisi asal Abdya ini menginginkan pembangunan rumah untuk kaum duafa dikerjakan sesuai harapan. Dalam tinjauan itu, Safaruddin juga ingin memastikan tidak ada pihak-pihak yang bermain dalam program tersebut.

Lokasi rumah yang dikunjunginya bersama rombongan itu tersebar di wilayah Kecamatan Manggeng, Tangan-tangan, dan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Provinsi Aceh.

Safaruddin turun langsung ke setiap desa guna melihat langsung satu per satu rumah yang sedang dibangun. Kegiatan itu merupakan bagian dari agenda reses II tahun anggaran 2022 di daerah pemilihan (dapil) IX.

Selain melihat progres pembangunan, Safaruddin juga menemui dan berbincang dengan penerima batuan. Bahkan, ia turut masuk ke dalam melihat kondisi rumah penerima bantuan yang masih berlantaikan tanah, berdinding kayu, dan beratapkan rumbia.

“Alhamdulillah nak terima kasih banyak ya, semoga cepat siap rumah ini agar ibu bisa cepat tempati," kata salah seorang penerima bantuan seraya menetaskan air mata.

Di hadapan timnya dan tukang, Safaruddin menegaskan agar jangan coba-coba bermain dalam proyek bantuan pembangunan rumah duafa tersebut. Politisi asal Abdya itu mengharapkan agar rumah tersebut dibangun sesuai dengan spesifikasinya.

"Jangan coba-coba kutip uang pembangunan ini, saya ingatkan siapa yang berani maka akan kita tindak langsung,” katanya.

Anggota DPRA dari Partai Gerindra ini mengingatkan, agar tidak ada oknum atau pihak manapun yang mencari keuntungan dengan cara menodai program pembangunan rumah duafa bagi masyarakat miskin tersebut.

Ia mengaku sejauh ini belum ada laporan atau temuan adanya pungutan liar (pungli) terhadap pembangunan rumah duafa yang diusul melalui dana pokok pikiran (pokir) dirinya.

“Saya ingin membantu meringankan beban masyarakat yang memang sangat membutuhkan, agar mereka bisa hidup dengan layak. Juga kepada tim untuk mengawal seluruh pembangunan rumah duafa yang ada di setiap desa agar bisa berjalan dengan baik dan lancar sehingga bisa selesai tepat waktu," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya