Jakarta – Mabes TNI memastikan mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo dari posisi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) ke Staf Khusus KSAD adalah murni bagian dari rotasi rutin organisasi.
Kunto, putra Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, dimutasi setelah empat bulan menjabat. Ia diangkat sebagai Pangkogabwilhan I pada Desember 2024.
"Mutasi dan rotasi jabatan di lingkungan TNI merupakan hal rutin dan didasarkan pada kebutuhan organisasi," ujar Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi, Kamis, 1 Mei 2025.
Kristomei membantah bahwa mutasi ini berkaitan dengan keterlibatan Try Sutrisno dalam forum purnawirawan yang mengusulkan pergantian Wapres Gibran Rakabuming kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
"Tidak ada kaitannya dengan dinamika eksternal, termasuk sikap atau keterlibatan pihak keluarga prajurit dalam forum-forum tertentu," tegasnya.
Menurutnya, seluruh keputusan mutasi, termasuk terhadap Letjen Kunto, diputuskan dalam sidang Wanjakti berdasarkan pertimbangan profesional, proporsional, dan kebutuhan organisasi.
Mutasi ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan TNI.
Letjen Kunto merupakan lulusan Akmil 1992 dan satu angkatan dengan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak.
Ia dikenal berpengalaman di sejumlah posisi strategis, termasuk Pangdam Siliwangi dan Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad.
Pengganti Kunto di Pangkogabwilhan I adalah Laksamana Muda TNI Hersan. Hersan sebelumnya menjabat Pangkoarmada III dan dikenal pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo pada 2014–2016. Ia juga pernah menjabat Sekretaris Militer Presiden.
Dengan penunjukan ini, Hersan akan mendapat promosi pangkat menjadi Laksamana Madya (bintang tiga).[]