Siantar – Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Pematangsiantar, Drs. Matheos Tan MM, menekankan pentingnya Program Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu upaya mendukung Indonesia Emas 2045.
Dalam acara Pencanangan TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu (TMKK) Tahun 2024 yang digelar di Mako Koramil 04/Siantar Barat, Matheos menyerukan revitalisasi program KB sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas penduduk yang sehat, sejahtera, dan kompeten.
Matheos menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan bonus demografi dan kompetisi dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Untuk mendapatkan sumber daya manusia berkualitas yang kompeten, kita memerlukan peran keluarga yang mampu menumbuhkembangkan potensi fisik dan mental anak sejak dini," katanya, Jumat 25 Oktober 2024.
Tak hanya soal angka kelahiran, Matheos juga menyoroti pentingnya pemenuhan gizi anak di masa emas kehidupannya, yaitu 1.000 hari pertama.
"Gizi yang terpenuhi sejak anak lahir adalah pondasi otak anak dan kelak menjadikannya SDM berkualitas," ujarnya.
Lebih jauh, Matheos memaparkan program Generasi Berencana (Genre) yang menyasar remaja dan anak muda untuk mempersiapkan mereka dengan pola hidup sehat, pendidikan tinggi, dan karier yang kompetitif.
"Pemerintah harus memastikan layanan kesehatan merata dan berkualitas. SDM kita harus menjadi subjek, bukan sekadar objek pembangunan," tambahnya.
Sementara itu, Mayor Inf Prawoto yang mewakili Dandim 0207/Simalungun menyampaikan bahwa TMKK merupakan program berkelanjutan yang bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
“Jika jumlah penduduk tak terkendali, sulit bagi pemerintah untuk menjalankan program-programnya dengan efektif,” ujarnya.
Program TMKK juga ditujukan untuk menekan angka stunting, memperbaiki layanan kesehatan, dan menjangkau daerah terpencil melalui kehadiran TNI.
Dengan target Angka Kelahiran Total (TFR) sebesar 2,1 di Kota Pematangsiantar, TMKK berupaya menjaga keseimbangan jumlah penduduk demi menciptakan masa depan yang ideal.
“Kolaborasi antara TNI, Pemkot, dan masyarakat adalah modal kuat dalam mensukseskan program KB, termasuk mengajak ibu hamil dan balita rutin ke Posyandu,” tutur Matheos.[]